Pesan Terakhir Korban Dugaan Bunuh Diri Pakis Malang Terungkap

Pesan tersebut berbunyi 'Kakak jaga diri, Kakak, Mama, Papa, pergi dulu. Nurut Uti, Kong, Tante dan Om. Uang Papa Mama jadi satu untuk pemakaman, Love U Kakak'.

12 Dec 2023 - 08:24
Pesan Terakhir Korban Dugaan Bunuh Diri Pakis Malang Terungkap
Kasatreskrim AKP Gandha Syah Hidayat kala mendatangi TKP tragedi bunuh diri di Pakis Kabupaten Malang (Hafid/SJP)

Kabupaten Malang, SJP — Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah  Hidayat berikan keterangan berdasarkan keterangan singkat bahwa ada luka sayatan di tangan korban pria berinisial WE yang merupakan kepala keluarga dalam aksi bunuh diri di Kecamatan Pakis, Malang.

Ditemukan luka sayatan di tangan yang cukup dalam, korban sempat dilarikan di rumah sakit namun tak tertolong.

Kemudian untuk korban istri dan anak, Gandha menyebutkan dari hasil olah TKP bahwa dua korban yang diduga anak dan ibu tersebut tewas karena menenggak obat nyamuk bermerk.

"Hasil olah TKP, ditemukan fakta bahwa terdapat dua mayat yang sudah meninggal dunia berjenis kelamin, yang satu perempuan usia sekira 40 tahun, kemudian yang satu sekira usia 12 tahun ditemukan dengan mulut berbusa," ucapnya di depan awak media di depan rumah korban, Selasa 12/12/2023.

Ia menyebut bahwa di samping dua korban ibu dan anak tersebut ditemukan sisa obat nyamuk dengan bau yang cukup menyengat.

Gandha juga sebut ada pesan tertulis di meja rias korban bahwa tulisan tersebut ditujukan kepada satu anak yang selamat dari tragedi tersebut.

Sebab diketahui pasangan tersebut mempunyai dua anak kembar namun nahas satu anak ikut dalam aksi tersebut.

Pesan tersebut berbunyi 'Kakak jaga diri, Kakak, Mama, Papa, pergi dulu. Nurut Uti, Kong, Tante dan Om. Uang Papa Mama jadi satu untuk pemakaman, Love U Kakak'.

Dari hasil identifikasi Kepolisian, Gandha juga menyebut satu anak yang menjadi saksi masih hidup sudah berada di tim yang tepat.

Namun belum diperbolehkan untuk ditemui dan harus hati-hati dalam memintai keterangan.

Hal tersebut juga menjadi titik awal bagaimana peristiwa tragis tersebut ditemukan warga.

"Jadi memang untuk anaknya belum bisa dimintai keterangan, karena ada penanganan khusus, jadi bisa disampaikan sekira pukul tiga sebelum subuh, bapaknya menjemput salah satu anak yang bernama perkiraan usia 12 tahun, untuk pindah tidur bersama bapak ibunya, dan yang satunya(yang masih hidup) melanjutkan tidur," jelas Gandha.

Ia memaparkan bahwa salah satu dari si kembar biasanya bangun pagi.

Tetapi, namun kali ini agak siang ia terbangun dari tidur lalu menggedor kamar orang tua dan saudara kembarnya yang sudah berada satu di dalam kamar.

Salah satu dari si kembar ini tidak bisa membuka pintu dan ia meminta tolong kepada tetangga.

Warga pun evakuasi serta menyerahkan kepada tim Kepolisian serta Inafis.

"WE sudah ditemukan berlumuran darah ditangan kanannya, meninggal di RS, dan juga ditemukan dua mayat ibu dan anak perempuannya," pungkasnya.

Kepolisian masih terus berupaya gali motif dalam tragedi bunuh diri, apakah faktor ekonomi serta belum ada kutipan apakah ada dugaan ibu dan satu anak meninggal tersebut diracuni terlebih dahulu oleh sang ayah. (*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow