Perputaran Ekonomi Selama Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi Capai Rp 4,6 Miliar
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi mencatat selama event tersebut total mencapai Rp 4,6 miliar. Selama event dinas mencatat ada 15 ribu pengunjung yang menyaksikan festival yang menjadi Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 tersebut. Tak hanya dari Banyuwangi, pengunjung yang datang berasal dari berbagai kota.
Kabupaten Banyuwangi, SJP - Festival Gandrung Sewu yang digelar mulai tanggal 14-16 September membuat perputaran ekonomi di Banyuwangi melejit.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi mencatat selama event tersebut total mencapai Rp 4,6 miliar.
Selama event dinas mencatat ada 15 ribu pengunjung yang menyaksikan festival yang menjadi Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 tersebut. Tak hanya dari Banyuwangi, pengunjung yang datang berasal dari berbagai kota.
Disbudpar merinci transaksi belanja pengunjung di stand UMKM selama tiga hari penyelenggaraan tembus hingga angka Rp 375 juta.
Transaksi parkir di area Pantai Marina Boom dan sekitarnya menyumbang angka yang tak sedikit. Tercatat, total transaksi kendaraan parkir untuk roda dua dan empat masing-masing senilai Rp 16 juta. Sementara tiket masuk ke Pantai Marina Boom mencapai angka Rp 125.355.000.
Sektor industri hospitality yang meliputi jasa hotel, rental mobil dan pusat perbelanjaan oleh-oleh juga mengalami peningkatan permintaan. Sebanyak 12 hotel bintang 3 dan 4 menyumbang transaksi fantastis dengan angka Rp 1,5 miliar.
Sementara untuk hotel melati dan homestay menghasilkan transaksi sebesar Rp 150 juta. Bisnis restoran menghasilkan transaksi senilai Rp 400 juta, sedangkan untuk transaksi belanja oleh-oleh, tercatat di angka Rp 200 juta. Jasa rental mobil pun turut menyumbang angka yang besar yakni senilai Rp 300 juta.
Industri kreatif merupakan sektor yang tak kalah diguyur untung pada momen ini. Seluruh transaksi untuk tim kesenian, sewa baju gandrung, properti, workshop dan dokumentasi tercatat di angka Rp 600 juta. Khusus untuk biaya persiapan peserta yang mencapai 1.300 orang, nilai transaksinya sebesar Rp 750 juta.
Gelaran Gandrug Sewu sendiri memiliki proses seleksi dan latihan yang telah berlangsung sejak tiga bulan sebelumnya. Proses tersebut turut menghasilkan perputaran ekonomi.
Transaksi belanja pengunjung di UMKM pada saat seleksi tercatat di angka Rp 75 juta dan pada sesi latihan tercatat di angka Rp 135 juta.
Sementara transaksi parkir kendaraan pada saat sesi seleksi menyumbang angka Rp 6,5 juta dan pada sesi latihan sebesar Rp 8,1 juta.
Total keseluruhan catatan transaksi ekonomi pada Festival Gandrung Sewu 2023 mencapai jumlah yang tak main-main, yaitu sebesar Rp 4,662 miliar. Perputaran ekonomi yang fantastis tersebut merupakan salah satu tujuan setiap event di Kabupaten Banyuwangi.
"Melalui event Gandrung Sewu, juga event-event lainnya, kami selalu melibatkan pelaku usaha baik pariwisata maupun UMKM. Hal ini sudah menjadi simbiosis mutualisme antara pemerintah daerah dengan para pelaku usaha," ungkap Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Ainur Rofiq, Rabu (20/9/2023).
Selain menjadi wadah konsolidasi budaya dan pariwisata, gelaran Gandrung Sewu terbukti ampuh dalam menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Banyuwangi. Tak ayal, momen ini setiap tahunnya menjadi perayaan tersendiri bagi masyarakat Banyuwangi. (*)
Editor : Noordin
What's Your Reaction?