Perkara Tanah Retak Dusun Brau, Badan Geologi Angkat Bicara
Dalam pantauan mereka, tim merekomendasikan lokasi rawan bencana di Dusun Brau agar kedepannya untuk tidak difungsikan lagi sebagai pemukiman karena kawasan tersebut rawan longsor
Kota Batu, SJP - Peristiwa yang menimpa Dusun Brau Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji dan terjadi setiap tahun pernah mendapatkan sorotan dari Badan Geologi Kementerian ESDM RI Bandung.
Dalam pantauan mereka, tim merekomendasikan lokasi rawan bencana di Dusun Brau agar kedepannya untuk tidak difungsikan lagi sebagai pemukiman karena kawasan tersebut rawan longsor.
Hal ini diakui oleh Ketua Tim Pemeriksaan tanah Kota Batu Badan Geologi Bandung Asep Nursalim saat dihubungi oleh Suarajatimpost.com.
"Saat itu sudah pernah kesana dan rekomendasinya memang sudah tidak layak. Harus segera relokasi," ungkapnya pada Minggu (17/3/2024).
Lebih lanjut, rumah atau lahan warga terdampak bencana sebenarnya sudah tidak layak huni karena lahan di area rumah warga yang mengalami retakan di tahun-tahun sebelumnya berada di pertebingan.
"Terlebih saat 2021 lalu kondisi rawan bencana tersebut juga didukung oleh deteksi dini dari alarm early warning system (EWS) yang sebelumnya juga berbunyi berkali-kali. Saya masih ingat betul itu," imbuhnya.
Perlu diketahui, berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan sebelumnya kawasan tersebut sudah tidak aman lagi untuk ditempati warga dan terjadi pada 2021 lalu. Bahkan EWS berbunyi hingga 17 kali dalam sehari.
Dari hal itu, akhirnya 16 KK di dusun tersebut diungsikan ke tenda darurat dan kediaman sanak saudara.
Bahkan saat itu, Pemkot Batu membuatkan hunian sementara (huntara) untuk 16 KK terdampak. Selain itu juga akan membuatkan hunian tetap (huntap) di lokasi yang lebih aman.
Namun setelah tiga tahun berlalu, rencana pembuatan hunian tetap (huntap) untuk warga terdampak belum juga terealisasi karena berbagai persoalan.
Seperti warga tidak mau dipindahkan ke lokasi yang jauh dari kediaman mereka saat ini, dan juga sulitnya Pemkot Batu mencari lahan yang aman dikawasan yang sama. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?