Pentingnya Pengawasan Orang Tua: Pembelajaran dari Tragedi Hanyutnya Balita di Wiyung Surabaya
Musim hujan membawa bahaya seperti selokan meluap dan arus deras. Orang tua diimbau untuk lebih waspada mengawasi anak-anak agar terhindar dari kecelakaan saat bermain di luar rumah.
SURABAYA, SJP - Kasus tragis balita hanyut di selokan Jalan Babatan, Wiyung, Surabaya, menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap keselamatan anak, terutama di musim hujan.
Insiden ini tak hanya mengguncang masyarakat tetapi juga memunculkan imbauan tegas dari berbagai pihak, mulai dari tim SAR hingga Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Perhatian Ekstra bagi Anak saat Hujan
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta orang tua untuk lebih waspada, khususnya saat anak bermain di sekitar lingkungan permukiman ketika hujan turun.
"Saya minta tolong kalau ada hujan, anaknya dijaga betul, jangan dilepas. Kejadian ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat," tegasnya.
Senada dengan Eri, Kapolsek Wiyung Kompol Slamet Agus Sambuno mengingatkan, bermain di luar rumah saat hujan memiliki risiko besar. Selain bahaya hanyut, ada ancaman seperti sengatan listrik atau pohon tumbang.
“Apabila hujan, anak-anak jangan diperbolehkan main hujan-hujanan tanpa pengawasan orang tua,” kata Agus, Jumat (27/12/2024).
Tragedi sebagai Pengingat
Kasus balita hanyut ini melibatkan pencarian intensif selama empat hari oleh tim gabungan, termasuk BPBD, Basarnas, dan Polsek Wiyung.
Tim berhasil menemukan korban di Sungai Makmur, Wiyung, pada Jumat (27/12/2024). Penutupan operasi SAR menjadi momen refleksi untuk masyarakat agar lebih peduli pada keselamatan lingkungan sekitar.
Komando Tim SAR Gabungan, Eko Aprianto, menegaskan bahwa kejadian ini adalah sebuah peringatan keras. Tidak hanya bagi orangtua, namun juga seluruh masyarakat akan bahaya di musim hujan.
"Ketika musim hujan, tolong menjauh dari selokan atau sungai. Keselamatan harus menjadi prioritas," katanya di posko utama pencarian.
Tindakan Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Musim hujan sering membawa risiko tak terduga, seperti banjir atau luapan selokan. Oleh karena itu, warga diimbau untuk:M
- Mengawasi anak-anak yang bermain di luar rumah.
- Menjauhkan anak dari selokan atau sungai saat hujan deras.
- Memastikan lingkungan rumah aman dari potensi bahaya, seperti kabel listrik yang terendam air.
Kisah ini seharusnya menjadi pembelajaran bersama untuk memprioritaskan keselamatan, khususnya bagi anak-anak, agar tragedi serupa tak terulang di masa depan. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?