Penguatan Karakter Siswa di MTs Budi Dharma: "Menjadi Anak Pintar Itu Baik, Tetapi Lebih Pintar Menjadi Anak Baik"

Di zaman modern ini, pengawasan kepada anak tidak bisa hanya dilakukan di lingkungan sekolah saja, namun juga perilaku anak diluar sekolah, tidak terkecuali di sosial media.

17 Jul 2024 - 19:30
Penguatan Karakter Siswa di MTs Budi Dharma: "Menjadi Anak Pintar Itu Baik, Tetapi Lebih Pintar Menjadi Anak Baik"
Momen haru siswa-siswi MTs Budi Dharma bersalaman dengan para guru dan pemateri (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Masih dalam momen awal masuk sekolah di Kota Surabaya yang jatuh pada Senin (15/7) lalu, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Budi Dharma gelar kegiatan Pengenalan Madrasah kepada anak didik.

Kegiatan rutin tahunan yang dinamakan Penguatan Karakter (Peka) oleh MTs Budi Dharma ini, tidak hanya ditujukan untuk mengenalkan lingkungan madrasah kepada siswa baru, namun juga membaurkan mereka dengan kakak kelasnya.

Tanalin Shofiyyana, ST selaku Kepala MTS Budi Dharma menjelaskan, kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi, yakni sesi masa ta'aruf untuk siswa kelas 7 dan juga sesi penguatan karakter untuk siswa kelas 8 dan 9.

"Anak-anak ini sudah memasuki masa remaja, jadi dalam kegiatan ini kami ingin berikan beberapa bekal materi, seperti tentang menghindari narkoba dan menghindari tindak bullying (perundungan)," terang Shofi, Rabu (17/7).

Sebagai Kepala MTs, Shofi mengaku di zaman modern ini pengawasan kepada anak tidak bisa hanya dilakukan di lingkungan sekolah saja, namun juga perilaku anak di luar sekolah, tidak terkecuali di sosial media (sosmed).

"Alhamdulillah tidak ada kasus parah seperti narkoba, namun kita tidak menampik bahwa kenalakan seperti merokok dan perundungan pernah ada laporan di Budi Dharma," sebutnya.

"Dan untuk mencegah itu terulang, kita juga mengawasi perilaku anak di sosmed, jika anak ketahuan melakukan tindakan yang dilarang maka kita akan langsung panggil orangtuanya," imbuh Shofi.

Bahkan selain kegiatan Peka dan Masa Ta'aruf untuk siswa, MTs Budi Dharma juga rutin menggelar kegiatan parenting dengan orangtua siswa di malam hari untuk memberikan materi juga istigosah bersama.

Kegiatan ini mengundang beberapa pihak sebagai pemateri seperti Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Syaiful Bachri, Kamtibmas Polrestabes Surabaya, dan Bintara Pembina Desa (Babinsa).

Adapun pihak pemerintah yakni dari kelurahan dan kecamatan Wonokromo yang diharapkan bisa menjadi pemantik motivasi siswa agar menjadi lebih baik.

"Harapannya agar terbangun karakter murid yang sesuai dengan motto kami, yaitu Menjadi Anak Pintar Itu Baik, Tetapi Lebih Pintar Menjadi Anak Baik," tutur Shofi.

"Sedangkan untuk orangtua kami harap mereka bisa berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk mengawasi dan mendidik anak, karena pendidikan tidak akan bisa berhasil tanpa peran orang tua," tandasnya.

Kegiatan ini ditutup dengan perenungan, tidak sedikit anak-anak siswa MTs Budi Dharma yang terlihat menitihkan air mata karena mengaku teringat kepada orang tuanya.

"Sedih karena ingat kalau sering melawan dan menyakiti hati orang tua," ucap siswi kelas 8 bernama Khoirul Nisa dengan tersedu-sedu.

Sementara itu siswi kelas 8 lain bernama Azza Azizah mengatakan bahwa dirinya berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya yang bisa menyakiti hati orang tua.

"Iya nanti pulang mau minta maaf dan berjanji tidak suka bantah lagi," kata Azza menutup pembicaraan. (*)

Editor: Rizqi ArdianĀ 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow