Pemprov Jatim "Sulap" Silpa Jadi BLT
Semua dana dari SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) dana itu dikembalikan ke pemerintah pusat, dalam hal ini kementerian keuangan, karena memang peruntukannya sangat spesifik. Usulan yang disampaikan kepada kemenkeu itu ternyata diijinkan, dan semua buruh pabrik rokok bisa menerima BLT.
Kota Madiun, SJP - Mendekati akhir tahun anggaran 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membagikan berbagai bantuan bagi masyarakat, meliputi warga miskin, penyandang disabilitas, pelaku usaha mikro, hingga para buruh pabrik rokok atau Industri Hasil Tembakau (IHT) se-Jawa Timur.
Bantuan itu diberikan dalam berbagai bentuk. Mulai bantuan langsung tunai (BLT) hingga pasar murah.
Penyaluran bantuan untuk wilayah Madiun, disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Madiun, Selasa (19/9/2023).
Berbagai bentuk pemberian bantuan tersebut menjadi bagian dari rangkaian acara Gubernur Sapa ASN (Aparatur Sipil Negara) yang ada dibawah Pemprov. Jatim.
Secara rinci, bentuk bantuan yang dibagikan diantaranya penyaluran zakat produktif, dari Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provindi Jatim, untuk 100 penerima manfaat dari usaha ultra mikro di Kota Madiun.
Selanjutnya, program bantuan sosial (Bansos) dari Dinas Sosial Provinsi Jatim, dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 419 sasaran.
Serta kegiatan Pasar Murah bagi masyarakat umum, dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim. Diantaranya untuk kebutuhan pokok meliputi beras, minyak goreng, telur dan gula.
Selain itu, juga disampaikan bantuan tunai bagi buruh pabrik rokok atau industri hasil tembakau (IHT).
"Itu semua dana dari SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) dana itu dikembalikan ke pemerintah pusat, dalam hal ini kementerian keuangan, karena memang peruntukannya sangat spesifik. Kemudian kita mengusulkan, apakah diperkenankan, membagikan sebagian itu untuk BLT buruh pabrik rokok," kata Gubernur Jatim di Madiun, Selasa (19/9/2023) malam.
Dikatakan, dari usulan yang disampaikan kepada kemenkeu itu ternyata diijinkan, dan semua buruh pabrik rokok bisa menerima BLT.
*Maka seluruh buruh pabrik rokok di Jawa Timur, mendapatkan BLT Rp 1,5 Juta semuanya," lanjutnya.
Ditambahkan, beberapa bentuk bantuan lain yang diberikan, diantaranya PKH plus untuk lansia diatas 60 tahun yang kurang mampu, ASPD (asistansi sosial penyandang disabilitas), dan zakat produktif.
"Ini merupakan bagian bagian yang bisa dimaksimalkan agar pada bulan September ini bisa tuntas," tambahnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?