Pemkab Bondowoso Melalui Dinsos P3AKB Cetak Perempuan Mandiri Ekonomi
Melalui Dinsos P3AKB, perempuan kepala keluarga perempuan dan pengusaha perempuan diedukasi agar mampu menjadi perempuan yang mandiri ekonomi.
BONDOWOSO, SJP – Pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan upaya penting dalam menghadirkan kesetaraan gender dan meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan.
Oleh sebab itu, pemerintah harus hadir memberikan sarana dan edukasi untuk meningkatkan kapasitas serta memberikan fasilitas, agar para pengusaha perempuan bisa mandiri dan sukses.
Upaya itu dilakukan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso, melalui seminar bisnis pemberdayaan perempuan dalam rangka kemandirian ekonomi.
Dinsos P3AKB mengundang 150 perempuan dan bekerja sama dengan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskoperindag), serta Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP Naker).
Selain itu, seminar yang digelar di Pendopo Bupati Raden Bagus Assra ini, juga berkolaborasi TP PKK di 23 kecamatan, untuk membantu mendata dan meningkatkan kemandirian ekonomi setiap perempuan yang memiliki usaha.
Kepala Dinas Sosial P3AKB, Anisatul Hamidah, menerangkan, pemerintah ingin mengembangkan usaha para perempuan di Bondowoso. Dirinya memulai dengan melakukan pendataan unit usaha dan legalitasnya.
“Mereka kita kumpulkan, kita data by name by NIK, nanti data itu kita padankan dengan DPMPTSP dan Diskoperindag. Ada berapa yang sudah punya NIB, yang belum, nanti kita bantu urus,” kata Anis, Kamis (21/11/2024).
Dinsos juga melakukan assesmen kepada pengusaha perempuan yang masih pemula. Sementara, kata Anis, yang menjadi target adalah perempuan yang sudah dilatih oleh Dinsos P3AKB dan TP PKK, bukan pengusaha murni.
“Kami hanya akan mengambil ruang lingkup Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), perempuan kepala keluarga (PEKKA), disabilitas, eks ODGJ, anak putus sekolah dan eks psikotik yang memiliki usaha,” jelasnya.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Asisten I Setdakab ini menambahkan, saat ini produk yang dihasilkan oleh perempuan-perempuan pengusaha di Bondowoso akan ditampung oleh Rendra Wirawan, Ketua UKM IKM Provinsi Jawa Timur.
“Mas Rendra bersedia menampung dan membantu pengusaha perempuan untuk memasarkan produknya. Beliau memilik pangsa pasar yang luas di Indonesia dan ini harus dimanfaatkan,” pesannya.
Saat ini, Dinsos P3AKB medata, dari 150 peserta yang mengikuti seminar, sekira 70 persen masih belum memiliki Nomer Izin Berusaha (NIB). Oleh sebab itu dirinya berharap ada upaya dari DPMPTSP Naker untuk memfasilitasinya.
“Mudah-mudahan kita bisa bergerak bersama dengan ibu-ibu muda pengusaha dan PEKKA, supaya mereka semangat untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produknya,” tuturnya.
Sementara itu, Nunung Setiyaningsih, Kepala DPMPTSP Naker, pihaknya menginginkan Dinsos P3AKB untuk mendata dan mengklasifikasi jenis usaha yang dimiliki, sebagai dasar untuk membuat NIB.
“Mohon nanti dikoordinir kelompok atau pelaku usaha perorangan yang belum memiliki NIB, nanti kita fasilitasi untuk mengurus NIB. Syaratnya mudah, cukup dengan android sudah bisa mendaftar,” ungkapnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?