Cerita Unik dari Pasangan Wiwin dan Sumrambah, Bertemu di Peternakan Ayam hingga Sama-Sama Jadi Pejabat Publik
JOMBANG, SJP - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Wiwin Isnawati memiliki kisah unik dalam kehidupan keluarganya. Banyak cerita menarik dari perjalanan hidupnya hingga menjadi istri wakil bupati Jombang periode 2018-2023, Sumrambah.
Wiwin dan Sumrambah mengawali perjumpaannya pada tahun 1996. Bukan di tempat wisata ataupun di pusat perbelanjaan. Mereka justru awal bertemu di sebuah tempat peternakan ayam di Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno. Saat itu Wiwin mulai mengenal sosok Sumrambah.
Dari pertemuan yang tidak disengaja itu, Wiwin dan Sumrambah akhirnya saling mengenal. Tak ada yang spesial pada pertemuan awal tersebut. Karena keduanya juga baru saling tahu bahwa mereka sama-sama kuliah di Universitas Brawijaya (UB).
"Kemudian waktu balik ke kampus, tiba-tiba setiap hari ketemu. Aku kan senang nongkrong di warung kopi. Karena itu jadinya sering ketemu," ungkap Wiwin, Kamis (21/11/2024).
Berada di satu kampus yang sama, bukan berarti keduanya sudah mengenal jauh. Padahal mereka sama-sama aktif di organisasi atau perkumpulan mahasiswa.
"Saya baru menyadari kalau beliau orang keren. Beliau waktu itu menjadi ketua Forum Diskusi Mahasiswa dan Penalaran. Sedangkan saya waktu itu aktif di KSR. Karena saking sibuknya, gak pernah ketemu," ungkap Wiwin saat dijumpai di kantor DPC PDI Perjuangan, Ahad (17/11/2024).
Perjumpaan demi perjumpaan tak disengaja pun terjadi. Namun untuk akrab butuh proses yang cukup panjang. Sebab keduanya sama-sama memiliki karakter cuek. Sehingga mulanya mereka hanya bergaul layaknya teman biasa.
"Waktu bertemu sama-sama cuek. Mungkin karena sama-sama cuek itu, kita akhirnya menjadi teman baik, menjadi sahabat sampai tahun 1998," ungkap wanita yang kini lebih populer dengan nama Wiwin Sumrambah.
Selama bersahabat, keduanya intens untuk saling berdiskusi dan berdinamika. Tukar pikiran dan komunikasi tak sering terjalin. Singkat cerita mereka pacaran. Tapi gaya pacaran mereka tidak seperti pasangan jaman sekarang. Bukan nonton bareng ataupun jalan-jalan.
"Gaya pacaran kita ya, aku menemani dia ngisi materi di acara apa begitu. Aku duduk di belakang. Kalau sudah selesai acara dan jalan pulang, aku diminta mereview. Aku tadi gimana, kurang apa, jadi pacaran kita ya diskusi itu. Dan itu sampai sekarang ya seperti itu," beber Wiwin.
Wiwin dan Sumrambah lantas resmi menjadi suami istri pada tahun 2001. Pilihan untuk menikah, dianggap Wiwin sebagai pilihan logis. Karena menurutnya, Sumrambah adalah sosok yang bertanggung Jawab.
“Orang lain saja diurus sama beliau, apalagi istri dan anak-anaknya kelak. Itulah alasan mengapa saya mau berhubungan dengan Mas Rambah dan bersedia menjadi istri beliau,” terang Wiwin.
Selain tipe laki-laki setia dan bertanggung jawab, Sumrambah dinilai sebagai sosok kepala keluarga yang penyayang. Dia amat begitu menyayangi istri dan anak-anaknya.
Bahkan, di tengah kesibukannya sebagai tokoh publik dan politisi, suaminya itu tidak pernah lupa untuk sesekali menyempatkan waktu berkumpul dengan istri dan kedua anaknya. Meski hanya sekedar makan bersama.
Kepada anak-anaknya, Sumrambah selalu mengajarkan agar mereka bisa segera hidup mandiri. Kedua anaknya juga dilarang keras memanfaatkan fasilitas yang diperoleh ayahnya ataupun bergantung kepada nama besar sang ayah.
"Dan satu hal yang penting lagi. Mas Rambah itu kalau mau ke mana-mana, selalu memberi tahu dan meminta saya untuk mendoakan. Setiap mau pergi, tidak lupa selalu meminta doa dari istrinya," ungkap Wiwin.
Meski begitu, tidak ada gading yang tidak retak. Selama berumah tangga, pasang surut hubungan telah mereka lalui. Meski begitu, komunikasi, kejujuran dan kesepakatan membuat hubungan pernikahan langgeng sampai saat ini. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai dua orang anak.
"Saya gak pernah menaruh curiga. Karena kesepakatan itu kami pegang. Ngapain curiga, pasanganku asik," pungkas Wiwin Sumrambah. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?