Pelaku Rudapaksa Belum Tertangkap, Keluarga Korban di Nganjuk Tetap Tempuh Proses Hukum

Kasus pemerkosaan yang terjadi di, Kecamatan Tanjunganom Kabupaten terus bergulir. Keluarga korban menginginkan kasus ini berlanjut ke ranah hukum.

05 Jun 2024 - 18:45
Pelaku Rudapaksa Belum Tertangkap, Keluarga Korban di Nganjuk Tetap Tempuh Proses Hukum
Orang tua korban rudapaksa diantar tokoh masyarakat, tokoh agama dan jajaran PWI Nganjuk di kantor kuasa hukum Dr WP Djatmiko jalan A.Yani Nganjuk (kuswanto/SJP)

Nganjuk, SJP - Kasus pemerkosaan yang terjadi di, Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk terus bergulir. Keluarga korban menginginkan kasus ini berlanjut ke ranah hukum.

Keluarga korban, yang berinisial melati (16) mengalami trauma berat usai diperkosa pelaku yang juga tetangganya sendiri. Keluarga meminta tersangka dihukum seberat-beratnya.

Pernyataan ini disampaikan oleh kuasa hukum korban Dr WP Djatmiko dihadiri orang tua korban dan juga diantar tokoh masyarakat, tokoh agama beserta jajaran PWI Nganjuk di kediamanya, Rabu (5/6).

WP Djatmiko menyebut, yang pada pokoknya meminta bantuan hukum, pendampingan hukum pada kantor kami atas dugaan kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur yang mana sekarang ini pelaku melarikan diri.

Menurutnya, kasus ini berawal terduga pelaku ini sering menjemput sekolah, selain itu korban tersebut sering melintas di jalan sawah dan akhirnya terjadi tindak asusila

"Saya akan mendesak pihak kepolisian supaya terduga secapatnya ditangkap, meskipun pelaku melarikan diri," kata Wahyu saat konferensi pers di rumahnya.

Lanjut Wahyu, saya berharap kepada pelaku, ataupun masyarakat yang mengetahui keberadaanya, jangan segan-segan melapor kepada pihak berwajib.

Sebelumnya, kasus pemerkosaan ini pertama kali terungkap saat korban telah diperkosa pelaku berinisial KM ke Polsek Warujayeng. Polisi lalu melakukan pemeriksaan dan akhirnya dilimpahkan ke PPA

Informasi yang diterma suarajatimpost, aksi pelaku menyebut sebagai orang pintar, yang mampu menyembuhkan penyakit non-medis.

"Saat korban ini dibilangnya sedang menderita 'sakit', sehingga harus disembuhkan," urai kelik widi, relawan sosial yang ikut mendampingi korban, Selasa (4/6/2024).

Menurutnya, Aksi pelaku yang mengaku orang pintar ini kerap menunggu Melati pulang di depan sekolah. Lalu, dipaksa untuk ikut dengannya dengan dalih akan diobati.

"Dari pengakuan korban itu di ladang jagung di dekat sekolah korban. Itu beberapa kali dilakukan pelaku," beber Kelik

Lanjut Kelik, kejadian yang terakhir dilakukan pelaku di rumahnya, saat korban mengaku seperti terhipnotis, tidak kuasa menolak ketika KM memanggilnya ke rumah.

"Korban ini seperti linglung, nurut saja datang ke rumah pelaku," jelasnya

Semenjak kejadian itu, kelik menyebutkan, tetangga kanan-kiri KM merasa curiga karena melihat ada anak gadis masuk ke rumahnya, kemudian pintu dan jendela ditutup.

"Menurut informasi masih kerabat pelaku, itu kemudian memanggil anak pelaku yang tinggal tidak jauh, yang kemudian Si anak pelaku datang dan mendobrak pintu, kemudian korban lari ketakutan ke rumah neneknya," tutupnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow