Paripurna HUT Ke-22 Kota Batu, Ini Isu Penting yang Dibahas

Isu tersebut ialah upaya untuk mengurangi kemiskinan ekstrim, mengatasi masalah stunting, mengurangi angka pengangguran, dan mengatasi permasalahan sampah. Ini langkah dan upaya yang dilakukan oleh Pemkot Batu.

16 Oct 2023 - 17:45
Paripurna HUT Ke-22 Kota Batu, Ini Isu Penting yang Dibahas
Ketua DPRD Kota Batu membuka sidang paripurna Senin (16/10/2023) (Jack Alfred/SJP)

Kota Batu, SJP - Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengatakan, ada beberapa isu penting menjadi yang prioritas Pemerintah Kota Batu dalam peringatan Hari Jadi ke-22.

"Isu tersebut ialah upaya untuk mengurangi kemiskinan ekstrim, mengatasi masalah stunting, mengurangi angka pengangguran, dan mengatasi permasalahan sampah," kata dia dalam rapat paripurna bersama DPRD setempat, Senin (16/10/2023).

Dia menjelaskan, pemerintah Kota Batu secara konkret fokus pada sejumlah hal, termasuk masalah stunting dan penanganan sampah.

"Sebagai contoh, dalam upaya pengentasan kemiskinan, awalnya terdapat 2.115 KK penduduk yang terdaftar dalam kategori miskin ekstrem berdasarkan data dari BPS. Setelah melakukan verifikasi secara bertahap, terutama dari tingkat desa, jumlah KK penduduk yang masih terkategori miskin ekstrem turun menjadi 229 KK, dan sekitar 447 KK penduduk dalam kategori miskin," ujarnya.

Tahun 2023 ini, Pemerintah Kota Batu bertekad untuk menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem dari 3,79 persen menjadi 3,65 persen, mengurangi jumlah keluarga miskin ekstrem menjadi nol, dan juga mengambil langkah-langkah untuk mengatasi stunting.

"Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, tingkat stunting di Kota Batu pada tahun 2022 mencapai 25,2 persen. Namun, menurut data bulan timbang yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Batu, tingkat stunting pada tahun yang sama mencapai 14,4 persen. Kami ingin menurunkan angka stunting menjadi 10,8 persen pada tahun 2023," jelasnya.

Untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang mencapai 8,43 persen, Pemerintah Kota Batu telah melakukan pemetaan untuk mendapatkan data yang lebih akurat, termasuk data individu beserta alamatnya.

Hasil pemetaan menunjukkan bahwa dari angka TPT tersebut, sebanyak 2.433 orang adalah penduduk asli Kota Batu.

"Rincian penyebaran ini adalah sebagai berikut, Kecamatan Bumiaji memiliki jumlah penduduk yang paling sedikit, yaitu 286 orang, Kecamatan Batu dengan 1.084 orang dan Kecamatan Junrejo dengan 1.063 orang. Sisanya merupakan pencari kerja yang datang dari luar daerah Kota Batu," rincinya.

Kota Batu menghadapi beberapa permasalahan utama, salah satunya adalah tingkat pengangguran terbuka (TPT), yang mencoba ditekan untuk mengalami penurunan signifikan melalui program-program produktif yang dapat menciptakan lapangan kerja.

"Selanjutnya, masalah infrastruktur yang memerlukan revitalisasi dan manajemen persampahan kota juga menjadi perhatian Pemkot Batu. Mereka berfokus pada penataan dan modernisasi manajemen pengelolaan sampah yang terpadu, termasuk pembangunan pusat pengelolaan sampah per desa/kelurahan (TPS3R). Kesadaran bersama untuk pemilahan sampah sejak sumbernya, baik di rumah tangga, usaha, maupun perkantoran, juga ditingkatkan," bebernya.

Selain itu, Aries menjelaskan, Pemkot Batu berusaha meningkatkan pelayanan infrastruktur yang mendukung berbagai aspek kehidupan masyarakat. Ini meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, dan politik dalam rangka mencapai kemajuan wilayah. 

"Persiapan untuk pelaksanaan Pemilu dan pilkada serentak pada tahun 2024 juga menjadi salah satu prioritas dalam agenda mereka," paparnya.

Dia mengungkapkan, untuk mengatasi semua permasalahan tersebut, Pemkot Batu berkomitmen untuk menjalin kerja sama dengan semua pemangku kepentingan dalam proses pembangunan.

"Kami mendorong penguatan inisiatif, kolaborasi, dan inovasi sebagai karakteristik utama dalam menjalankan strategi dan program pembangunan daerah yang mereka sebut sebagai 'KWB Pasti Bisa'. Pemkot Batu memberikan dorongan kuat agar birokrasi di seluruh tingkatan Pemerintah Kota Batu bekerja dengan cara yang inovatif, tematis, kreatif, dan berorientasi pada hasil yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, bukan hanya terpaku pada prosedur, proses, dan rutinitas yang monoton," tandasnya. (*)

Editor : Queen Ve

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow