OPD Realisasi Terendah Disorot DPRD Batu
Menurutnya kini OPD tidak perlu lagi alasan-alasan yang dibuat untuk mangkir dari upaya merealisasikan program dan kegiatan. Terlebih saat ini Kota Batu dipimpin oleh seorang Pj, yang berasal dari birokrasi murni, sehingga diharapkan lebih tepat dan lebih cepat dalam mengambil keputusan.
Kota Batu, SJP - Wakil Ketua 1 DPRD Kota Batu Nurochman menilai rendahnya serapan di sejumlah OPD Pemkot Batu karena kurangnya semangat dari jajaran instansi terkait, seperti upaya dalam melakukan jemput bola terhadap program yang bersifat direct.
"Jadi seperti pasan bagian dari implementasi visi misi dan program prioritas daerah atau bahkan program yang masuk belakangan dengan revisi RPD sehingga semua program yang di tempatkan di OPD oleh tim otonomi daerah atau tim anggaran pemerintah daerah itu betul betul fix dan OPD mau merealisasikan," paparnya, Senin (15/1/2024).
"Maka dari itu, tahun 2024 harus lebih semangat dan lebih transparan. Paling tidak komunikasi ditingkatkan, karena selama ini kesannya jalan sendiri-sendiri. Dan hal ini sudah menjadi rahasia umum kalau OPD Kota Batu kesannya berjalan sendiri-sendiri," tambahnya.
Pria yang akrab disapa Cak Nur ini juga meminta, program kegiatan yang telah direncanakan pada 2024 ini, serapan anggaran dan realisasinya tepat sasaran 100 persen. Karena pihak legislatif sering melakukan Raker dengan OPD melalui komisi terkait dan hasilnya seringkali tidak singkron.
Ditambah, menurutnya, kini OPD tidak perlu lagi alasan-alasan yang dibuat untuk mangkir dari upaya merealisasikan program dan kegiatan. Terlebih saat ini Kota Batu dipimpin oleh seorang Pj, yang berasal dari birokrasi murni, sehingga diharapkan lebih tepat dan lebih cepat dalam mengambil keputusan.
"Yang pasti perlu ada penguatan dalam bekerja sama antar OPD, agar Kota Batu bisa terus berkembang dan produktif secara masif untuk kepentingan masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai memiliki formula dalam mengatasi OPD yang memiliki serapan rendah dengan mengikutsertakan sesi asistensi yang dilakukan oleh tenaga ahli Wali Kota.
"Review dan asisten dengan tenaga ahli, diharapkan dapat mengetahui sejak awal kendala dan permasalahan yang dialami OPD hingga jadi penghambat program kerjanya," urainya.
Cara itu dimaksudkan agar setiap OPD dapat melaksanakan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Sebagai pertanggungjawaban penggunaan sumber-sumber keuangan publik, meningkatkan efisiensi dan efektivitas internal instansi pemerintah dan memperkuat anggaran berbasis kinerja.
"ASN di Pemkot Batu ini hebat-hebat, tetapi manajemen kepemimpinan ASN dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih kurang. Perlu ada perbaikan dalam manajemen operasional evaluasi di setiap OPD," tandasnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?