Nilai Aset Tetap Indonesia Terus Meningkat melalui Revaluasi BMN

Tujuan utama revaluasi BMN adalah memperbarui nilai aset agar sesuai dengan kondisi pasar terkini

11 Oct 2024 - 16:05
Nilai Aset Tetap Indonesia Terus Meningkat melalui Revaluasi BMN
Ilustrasi BMN (Foto: Istimewa)

Suarajatimpost.com - Satu dekade yang lalu, menjawab pertanyaan mengenai nilai aset tetap pemerintah mungkin terasa sulit. Namun, saat ini, pemerintah pusat dapat dengan percaya diri menyebutkan bahwa nilai aset tetapnya mencapai Rp 7.272 triliun.

Peningkatan ini merupakan hasil dari revaluasi Barang Milik Negara (BMN) yang merupakan bagian dari reformasi pengelolaan aset di Indonesia.

Revaluasi BMN merupakan langkah strategis pemerintah dalam memperbaiki tata kelola aset negara. Langkah ini tidak hanya sekadar memperbarui data, tetapi juga berpengaruh besar terhadap efisiensi dan akuntabilitas dalam pengelolaan BMN.

Dengan penilaian ulang ini, pemerintah mampu memahami potensi kekayaan negara dan memanfaatkan aset-aset tersebut secara lebih produktif. Banyak BMN yang nilai asetnya mengalami perubahan signifikan, terutama terkait dengan tanah, bangunan, dan infrastruktur.

Nilai yang tercatat di pembukuan sering kali jauh di bawah harga pasar saat ini, membuat revaluasi menjadi sangat penting.

Sebagai contoh, tanah yang sebelumnya dibeli dengan harga rendah kini mungkin telah melonjak nilainya akibat perkembangan ekonomi dan urbanisasi. Tanpa revaluasi, data yang ada menjadi tidak akurat, berpotensi memengaruhi kebijakan pengelolaan aset dan perencanaan anggaran.

Tujuan utama revaluasi BMN adalah memperbarui nilai aset agar sesuai dengan kondisi pasar terkini. Proses ini bertujuan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset negara, sehingga nilai sebenarnya dapat tercermin dalam laporan keuangan.

Pelaksanaan revaluasi ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, serta Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali BMN. Menteri Keuangan juga menerbitkan pedoman pelaksanaan terkait.

Revaluasi membantu pemerintah dalam perencanaan pengelolaan aset yang lebih strategis. Dengan mengetahui nilai pasar yang akurat, pemerintah dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai aset yang harus dipertahankan atau dimanfaatkan secara lebih produktif.

Proses revaluasi BMN dilakukan melalui tahapan terstruktur, mulai dari inventarisasi aset oleh setiap kementerian atau lembaga. Aset yang akan direvaluasi diidentifikasi dan diklasifikasikan untuk memastikan tidak ada yang terlewat.

Selanjutnya, penilaian dilakukan oleh penilai pemerintah dengan metode yang sesuai, menggunakan data hasil inventarisasi dan survei lapangan untuk menentukan nilai wajar setiap BMN yang direvaluasi.

Setelah penilaian selesai, laporan revaluasi diserahkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Nilai yang diperbarui kemudian dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Manajemen Aset Negara.

Hasil revaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam nilai total aset negara. Misalnya, revaluasi pada tahun 2017-2018 atas 945.460 unit BMN menghasilkan kenaikan sebesar Rp 4.190,31 triliun, mencerminkan bahwa sebelumnya banyak aset negara tercatat jauh di bawah harga pasar.

Revaluasi BMN adalah proses kompleks yang melibatkan jutaan unit aset di berbagai wilayah. Tim revaluasi dan pihak terkait berupaya keras menghadapi tantangan ini. Hasil akhirnya adalah aset negara yang lebih terkelola dengan baik, menjadikan revaluasi BMN sebagai titik awal penting untuk memastikan kekayaan negara dicatat secara akurat.

Dengan data yang lebih akurat dan pengelolaan yang baik, revaluasi BMN menjadi langkah penting dalam menjaga akuntabilitas dan efisiensi pengelolaan kekayaan negara. Ini memastikan bahwa BMN berkontribusi secara optimal terhadap pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat. (**)

sumber: beritasatu.com

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow