Harga Emas Terus Menguat, Didukung Pelemahan Dolar AS

harga emas mengalami kenaikan signifikan, mencatatkan reli penguatan dua hari berturut-turut setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah dalam lebih dari seminggu

28 Nov 2024 - 12:01
Harga Emas Terus Menguat, Didukung Pelemahan Dolar AS
Emas batangan pada uang kertas US$ 100 dolar. (Foto: ANTARA/Shutterstock/pri)

Suarajatimpost.com - Pada Rabu (27/11/2024), harga emas mengalami kenaikan signifikan, mencatatkan reli penguatan dua hari berturut-turut setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah dalam lebih dari seminggu. Kenaikan ini didorong oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS), meskipun terbatas oleh data inflasi AS yang meningkat, yang mengindikasikan kemungkinan The Fed akan lebih hati-hati dalam melanjutkan pemangkasan suku bunga.

Menurut CNBC Internasional, harga emas spot naik sebesar 0,1% menjadi US$ 2.636,12 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS melonjak 0,7% menjadi US$ 2.644,00 per ons. Data terbaru menunjukkan pengeluaran konsumen AS pada bulan Oktober mengalami lonjakan pesat, namun upaya menurunkan inflasi tampaknya mengalami hambatan dalam beberapa bulan terakhir.

Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, menyatakan bahwa koreksi kecil pada logam mulia sebagian besar disebabkan oleh peningkatan pendapatan pribadi. "Jika konsumen tetap kuat meskipun di tengah inflasi tinggi, ini menunjukkan ketahanan ekonomi yang bisa membuat The Fed ragu untuk memangkas suku bunga secara agresif," ujarnya.

Indeks dolar AS sendiri turun 0,8%, mencapai level terendah dalam dua minggu. Penurunan ini meningkatkan daya tarik emas di mata investor internasional yang menggunakan mata uang selain dolar. Streible memprediksi harga emas dapat mencapai US$ 3.000 per ons pada paruh pertama 2025, kecuali jika inflasi AS melonjak tajam, yang dapat memaksa The Fed untuk menaikkan suku bunga dan merusak tren bullish emas.

Saat ini, pasar memperkirakan ada peluang sebesar 70% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember mendatang. Dalam kondisi suku bunga rendah, emas yang tidak memberikan imbal hasil tetap lebih menarik bagi investor. (**)

sumber: investor.id

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow