Nobar Film 'Unearthing Muarajambi Temples' di Surabaya Telisik Sejarah dan Rajut Toleransi:

"Unearthing Muarajambi Temples" karya sutradara kawakan Nia Dinata dihelat di Mall City of Tomorrow (CITO), Surabaya pada 23 November 2023.

24 Nov 2023 - 06:45
Nobar Film 'Unearthing Muarajambi Temples' di Surabaya Telisik Sejarah dan Rajut Toleransi:
Sutradara film Unearthing Muarajambi Temple Nia Dinata bersama Olga Lidya dan tokoh utama dalam film yakni Ainah dan Vivi saat menyapa penonton film dalam kegiatan nobar di Kota Surabaya (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Film "Unearthing Muarajambi Temples" karya sutradara kawakan Nurkurniati Aisyah Dewi atau yang akrab disapa Nia Dinata kembali diputar secara gratis untuk ditonton bersama.

Kali ini adalah giliran Kota Pahlawan, Surabaya.

Film dokumenter ini menceritakan bagaimana awal masuknya umat Hindu di Sumatra sekaligus pengenalan situs Candi Muarajambi di Desa Muaro Jambi.

Nonton bareng ini dihelat di Mall City of Tomorrow (CITO), Surabaya pada 23 November 2023.

Nia Dinata selaku sutradara ungkapkan bahwa film dokumenter ini terisnpirasi dari buku berjudul "Mimpi-Mimpi dari Pulau Emas" (Dreams from The Golden Island) yang ditulis Elizabeth Inandiak bersama masyarakat Desa Muaro Jambi.

"Elizabeth Inandiak ini sahabat saya, dia bikin buku itu yang lalu saya baca dan langsung menginspirasi saya. Akhirnya saya main kesana (Desa Muoaro Jambi) deh untuk riset pertama kali," tutur Nia Dinata, Kamis (23/11/2023).

Nia beberkan proses syuting di Jambi mulai tahun 2022 dan sebulan sekali dirinya pergi kesana.

Bahkan dalam proses pembuatan film ini, Nia juga sempat melakukan interview dengan dr. Yunus, yakni arkeolog yang pertama kali ke Candi Muarajambi.

Sutradara profesional itu tidak ingin memberikan terlalu banyak pesan moral dan cukup menyerahkannya kepada para penonton.

Nia hanya memberikan kode melalui tagline dari film tersebut yakni "#Menelisik Sejarah, Merajut Toleransi".

"Jadi saya ingin orang Indonesia tidak malas membaca dan menonton tentang sejarah, selain itu juga harus terus bisa merajut toleransi," ucapnya.

Nia juga jelaskan bahwa animo dari tiap daerah saat pemutaran film tersebut selalu terasa seru.

Ia berharap setiap bulan ada pihak yang mengundang untuk pemutaran film ini, terutama untuk daerah yang belum mendapat kesempatan.

Film Unearthing Muarajambi Temples sendiri sudah beberapa kali diputar di daerah-daerah lain, diantaranya adalah Jakarta, Magelang-Borobudur, Ubud, Jogja, Jambi, Malang, dan kali ini giliran Kota Surabaya.

"Setelah ini rencananya kami juga akan roadshow ke Semarang, bahkan Palembang juga sudah ada omongan atau permintaan untuk Roadshow, tetapi ini masih kami susun." tandasnya.

Sementara itu, Olga Lidya selaku aktris dan juga model yang hadir dalam kegiatan nonton bareng tersebut jelaskan bahwa meski dirinya bukan pemeran dalam film karya Nia Dinata itu, tetapi dirinya merasa sangat tertarik dan ingin masyarakat menyaksikan film ini.

"Jadi ceritanya gini, pertama kali Kak Nia cerita mengenai Candil Muarajambi saya kaget, ternyata ada candi sehebat ini di Indonesia," jelas Lidya.

"Dulu saya sempat datang ke Angkor Wat dan kagum dengan luasnya yang luar biasa dan ternyata kita ounya yang lebih luas lagi, dan saya tidak tahu, sayang banget," lanjutnya.

Dirinya merasa sayang jika tempat bersejarah ini tidak terekspos oleh masyarakat, karena Candi Muarajambi tidak hanya tempat ibadah namun juga menjadi Universitas yang bahkan sempat melakukan pertukaran pelajar dengan negara India.

"Untuk Desa Muaro Jambi, saya harap bisa menjadi simbol toleransi, karena disana toh hampir semua penduduknya muslim tetapi mereka bisa hidup berdampingan dengan Candi dan tetap mau menyambut tamu dari berbagai negara dan kepercayaan," jelas Lidya kepada suarajatimpost.com.

"Dan saya juga berjarap untuk kita semua yang menonton, bisa menambah 1 referensi baru untuk lokasi healing yakni Candi Muarajambi." pungkasnya dengan diikuti tawa.

Kegiatan nonton bareng film ini dihadiri oleh ratusan penonton dari berbagai golongan.

Bahkan salah satu tokoh utama seperti Ainah, seorang supir becak motor di Desa Muaro Jambi yang cukup mencuri perhatian dalan film ini juga sempatkan hadir jauh-jauh dari tempat asalnya. (*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow