Massa Demo di Pendopo Pemkab Nganjuk Tolak Tambang Galian C di Desa Karangsono

09 Jul 2024 - 14:30
Massa Demo di Pendopo Pemkab Nganjuk Tolak Tambang Galian C di Desa Karangsono
Mediasi jajaran SLJ dan LSM GAKK beserta Asisten dan Pj Bapenda Nganjuk di ruang Pemerintahan (kuswanto/SJP)

Nganjuk, SJP - Massa yang tergabung Komunitas Salam Lima Jari (SLJ) kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak tambang galian C di wilayah Desa Karangsono, Kecamatan Loceret, Nganjuk, Selasa (9/7). 

Dalam mediasi yang di hadiri jajaran komunitas SLJ sempat terjadi perdebatan yakni adanya penambangan galian c, yakni PT AKSA Energi Indonesia yang ada di Desa Karangsono yang menurutnya ada dugaan tindak pidana korupsi serta tunggakan pajak pemasukan yang sudah lama tidak dibayar

Massa yang terdiri dari anggota komunitas beserta LSM GAKK itu menyampaikan aspirasi bernada protes mereka ke Kantor Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Aspirasi tersebut berisi pemasukan aset daerah (PAD) dan pengelolahan lingkungan di kawasan setempat.

Sementara itu, Ketua Salam Lima Jari Zulma Wadoe saat memberikan keterangan pers dihadapkan awak media di halaman pendopo Nganjuk mengatakan, bahwa dampak dari pertambangan tersebut pihaknya melihat tidak signifikan melakukan kewajibannya, salah satunya pajak yang menurutnya ada kejanggalan. 

"Coba dihitung, perhitungan yang dihitung dari perwakilan PT Aksa Energi Indonesia dihitung dengan caranya sendiri, kalau sesuai Perda itu memberatkan mereka, kan lucu, itu hasilnya milyard pak, apalagi perwakilan PT Aksa tidak hadir," Kata perempuan berambut pirang dengan suara menggelegar bagai tersambar petir

Perempuan yang akrab dipanggil Zulma itu menambahkan, harusnya dia (PT Aksa Energi Indonesia) melakukan penambangan yang begitu besar harusnya diimbangi dengan PAD yang seimbang, harus lebih dari ukuran yang didapatkan, bukan sebaliknya

"Coba pak dihitung, pajak yang menunggak mulai bulan November, itupun tidak bisa menjawab kalau dihitung dari pembangunan proyek PT Gudang Garam," bebernya dihadapan Asisten dan Pj Bapenda hadir mewakili Pj Bupati Nganjuk

Zulma tambahkan pihaknya hari ini belum mendapatkan jawaban yang memuaskan dan akan melakukan demo yang lebih besar

"Hari ini kami SLJ belum puas, kita akan melakukan demo yang lebih besar lagi," terang Ketua SLJ di hadapan media

Selain berdampak kepada perekonomian, Zulma menjelaskan aktivitas penambangan secara besar-besaran nantinya dikhawatirkan juga bakal merusak lahan yang berada di sekitar pemukiman warga

Senada, disampaikan Asisten Exbang Yudi Ernanto didampingi Pj Bapenda Slamet Basuki membenarkan penyampaian aspirasi yang disampaikan Komunitas SLJ tersebut. Pada prinsipnya mendorong pemerintah daerah untuk mendorong supaya sesuai dengan peruntukannya dan sesuai dengan apa tujuannya

“Terkait hal ini nantinya akan kami diskusikan kepada beberapa pihak, dalam hal ini Satpol PP, Perizinan dan dinas terkait untuk mencari jalan penyelesaian permasalahan,” papar mantan Kadinas Pertanian Nganjuk

Disinggung terkait sering adanya mediasi dari SLJ bagaimana tindakan dari pemerintah itu sendiri, Yudi menyampaikan akan lakukan assessment.

"Meskipun kita bersama dengan Bapenda sering mengundang pihak Aksa dan yang lainnya terkait pajak yang disetorkan ke Bapenda. Kita sampaikan bersama-sama, apakah kita sepakat untuk tutup sesuai prosedur dan aturan yang ada, taruhlah kita bilang tutup itu mudah, tapi secara regulasi untuk menaungi hal tersebut, karena harus kita koordinasikan dengan ESDM Provinsi," urai Yudi kepada suarajtimpost

Terlepas dari mediasi tersebut, ada penyataan pungli yang dilontarkan komunitas salam lima jari, Yudi menyebut, itu adalah istilah yang dijabarkan CSR yang nanti perlu diklarifikasi nantinya bersama tim.

"Terkait ada istilah Pungli, itu sebenarnya CSR, tapi nanti kita buktikan, apakah itu Pungli atau CSR Perusahaan, makanya kita tertipkan bersama-sama, ini kewenangan siapa, supaya kita melangkah tidak sia-sia,"tutupnya (*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow