LPPM UM Gelar Pelatihan Konseling Indigenous Berdasarkan Pandangan Suryomentaram

pandangan Suryomentaram ini dapat membantu guru BK memahami roso yang dimiliki siswa, hingga melakukan prokrastinasi adalah yang perlu dipelajari sebagai modal mencapai tujuan konseling.

11 Sep 2023 - 15:11
LPPM UM Gelar Pelatihan Konseling Indigenous Berdasarkan Pandangan Suryomentaram
Pelatihan Konseling Pandangan Suryomentaram diikuti oleh perwakilan Guru BK yang tergabung dalam MGBK Kota Malang. Senin, (11/9/2023) (LPPM UM for SJP)

Kota Malang, SJP - Perubahan kegiatan belajar daring menjadi luring atau tatap muka, menyebabkan siswa mengalami kejenuhan belajar. 

Akibatnya siswa mengalami prokrastinasi akademik seperti menunda mengerjakan tugas, terlambat mengerjakan tugas dan memilih mengerjakan pekerjaan lain yang menyenangkan daripada belajar. 

Permasalahan prokrastinasi membutuhkan bantuan guru BK dalam memberikan konseling yang tepat.

Karakteristik siswa yang unik menjadi tantangan bagi guru BK untuk memfasilitasi berbagai masalah termasuk prokrastinasi.  

Latar belakang budaya Jawa mendominasi hampir seluruh profil siswa di sekolah menengah SMA/SMK/MA. 

Salah satu budaya Jawa yang lestari hingga kini adalah Pandangan Ki Ageng Suryomentaram.

Potensi lokal ini dikelola dengan baik oleh Ketua Tim Pengabdian LPPM Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Adi Atmoko, MSi dalam rangkaian kegiatan pelatihan konseling indigenous berdasar Pandangan Suryomentaram untuk mengurangi prokrastinasi akademik siswa.

"Kegiatan pelatihan dilakukan di Gedung Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM), diikuti oleh 15 guru BK SMA/ SMK di wilayah Kota Malang," ujar Ketua Tim Pengabdian LPPM UM, Profesor Adi Atmoko kepada suarajatimpost.com.

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Pengabdian kepada Masyarakat yakni Prof Dr Adi Atmoko, MSi.

“Fenomena prokrastinasi itu biasa diatasi dengan berbagai pendekatan dengan pengalaman konseling bapak/ibu sebagai guru BK, tapi memahami 'roso' yang membuat manusia bertindak itu perlu pendekatan tertentu," tambah Profesor Adi Atmoko dalam sambutannya.

Lebih lengkap Ketua Tim yang juga menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) ini juga menyampaikan bahwa pandangan Suryomentaram ini dapat membantu guru BK memahami roso yang dimiliki siswa, hingga melakukan prokrastinasi adalah yang perlu dipelajari sebagai modal mencapai tujuan konseling. 

"Saat sudah tahu jegeg dan ndembloke roso maka guru BK akan mudah membantu konseli sadar supaya tidak melakukan prokrastinasi," lanjutnya.

​Selanjutnya kegiatan diawali dengan pemaparan materi pertama terkait konsep prokrastinasi akademik yang disampaikan oleh Widya Multisari, MPd. Pada bagian ini, peserta diajak berdiskusi terkait fenomena prokrastinasi di sekolah. 

Materi kedua berikan oleh Devy Probowati, MPd terkait jenis-jenis dan dampak prokrastinasi. Pada materi kedua ini, peserta merefleksi kondisi prokrastinasi yang dialami oleh siswa di sekolah dan menyampaikan upaya yang dilakukan selama ini untuk mengatasi masalah prokrastinasi. 

Beberapa guru BK menyampaikan bahwa upaya yang telah dilakukan seperti teknik to do list dan kartu kendali diri.  

Kegiatan pelatihan dilanjutkan materi ketiga yang disampaikan oleh Prof Dr Adi Atmoko MSi, terkait konseling kearifan lokal berbasis pandangan Suryomentaram.

Presentasi menarik disampaikan dengan mensimulasikan tutup botol satu dan yang lain dengan pemaknaan bahwa meski sama-sama tutup botol bukan berarti dapat berlaku sama untuk semua botol.

"Makna ilustrasi tersebut dalam pandangan Suryomentaram disebut 'manungso iku kudu trep' artinya mampu menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhannya dan kondisi dirinya," tandas Profesor Adi Atmoko.

Materi pelatihan ketiga diberikan oleh Nugraheni Warih, M Pd terkait dengan evaluasi proses pelaksanaan konseling dengan simulasi 'ngudari karet ruwet' yang mengartikan bahwa keberhasilan konseling dengan pandangan Suryomentaram ini terjadi, jika guru BK mampu membantu siswa untuk melepaskan kerumitan hidup selama ini, yang menyatu menjadi masalah dalam hidupnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi peer counseling dengan pandangan Suryomentaram.

Peserta antusias untuk melakukan simulasi bahkan beberapa diantara mereka terlihat melakukan konseling sambil membuka buku panduan karena perlu meyakinkan tahapan dan proses yang dilaksanakan.

Peserta takjub dengan proses konseling dengan pandangan suryomentaram

“Saya yakin konseling dengan pandangan  suryomentaram ini jika benar-benar digunakan di lapangan akan sangat efektif membantu siswa menyelesaikan masalahnya," ujar salah satu peserta pelatihan, Silvy.

​Harapan dari kegiatan pelatihan ini adalah guru BK mampu membantu siswa menyelesaikan masalah prokrastinasi yang bisa menjadi sumber bagi masalah-masalah lain yang mengganggu proses belajar di sekolah. 

Konseling indigenous dengan pandangan Suryomentaram menjadi upaya responsif dalam mengakomodasi permasalahan siswa di sekolah seperti prokrastinasi yang dapat muncul kapan saja dimulai dari perasaan dan berakhir pada perilaku prokrastinasi. (0)

Editor : Noordin

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow