Konflik Meningkat, Tentara Israel Serang Menara Pengawas PBB di Lebanon
tentara Israel menembaki menara pengawas yang digunakan oleh pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan
Suarajatimpost.com - Pada Jumat (11/10/2024), tentara Israel menembaki menara pengawas yang digunakan oleh pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Lebanon selatan. Serangan itu mengakibatkan dua orang terluka.
Menurut sumber dari PBB, insiden itu merupakan lanjutan dari serangan yang telah berlangsung selama tiga hari saat Israel berkonflik dengan Hizbullah.
Menara yang diserang terletak di pangkalan utama United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) atau Pasukan Sementara di Naqoura. Sebelumnya, pada Kamis (10/10/2024), dua penjaga perdamaian juga terluka akibat tembakan tank Israel ke menara yang sama.
Sumber PBB menambahkan, bahwa pada hari yang sama, pasukan Israel melanggar batas posisi UNIFIL lainnya, tetapi pihak militer Israel belum memberikan komentar terkait insiden terbaru ini.
Serangan Israel di Beirut pada Kamis lalu menewaskan 22 orang dan melukai lebih dari 100, dengan sasaran seorang pejabat senior Hizbullah, Wafiq Safa, yang dilaporkan selamat.
Di sisi lain, di Israel utara, seorang pekerja asal Thailand tewas akibat serangan rudal anti-tank dari Hizbullah. Militer Israel menyatakan bahwa mereka menewaskan seorang komandan Hizbullah yang terlibat dalam serangan tersebut, meskipun Hizbullah belum mengomentari klaim ini.
Konflik ini semakin meningkat setelah Hizbullah mendukung kelompok Hamas di Gaza tahun lalu, dan serangan Israel yang lebih intensif di Lebanon selatan dalam beberapa minggu terakhir telah mengakibatkan banyak korban jiwa dan mengirimkan pasukan darat ke wilayah tersebut.
Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, merekomendasikan agar UNIFIL bergeser lebih jauh ke utara untuk menghindari bahaya. Sementara itu, Kepala Penjaga Perdamaian PBB, Jean-Pierre Lacroix, memperingatkan bahwa keselamatan lebih dari 10.400 personel PBB di Lebanon semakin terancam.
Pemerintah AS menyatakan keprihatinan atas serangan Israel terhadap posisi PBB dan mendesak penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, lebih dari satu juta orang di Lebanon telah mengungsi akibat serangan ini, dan situasi di Timur Tengah tetap tegang.
Sementara Wakil presiden AS, sekaligus kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris menyampaikan perlunya de-eskalasi.
“Kita harus mencapai gencatan senjata. Kita harus melakukan de-eskalasi,” ujar Harris menanggapi situasi di Gaza dan Lebanon kepada para wartawan saat meninggalkan Las Vegas,
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengecam serangan tersebut yang melukai dua personel PBB asal Indonesia, mendesak agar pelaku serangan bertanggung jawab dan dilakukan penyelidikan.
Mengutip pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL mengalami luka ringan ketika menjalankan tugas di menara pemantau markas kontingen Indonesia di Naqoura.
Pasukan perdamaian PBB berada di kawasan tersebut di bawah mandat DK PBB untuk mendukung stabilitas Lebanon. (**)
sumber: investor.id
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?