Cangkruk Pengawasan, Panwascam Rahasiakan Identitas Pelapor Pelanggaran Pemilu

Cangkruk pengawasan panwascam di warkop (warung kopi) sengaja dipilih juga sekaligus tingkatkan tentang pengawasan partisipatif pemilu, termasuk pada pemilihan gubernur, wakil gubernur, wali kota, dan wakil wali kota tahun 2024.

27 Oct 2024 - 04:10
Cangkruk Pengawasan, Panwascam Rahasiakan Identitas Pelapor Pelanggaran Pemilu
Kegiatan cangkruk pengawasan Panwascam tekan angka pelanggaran lewat partisipatif masyarakat kawal pemilu agar kondusif, aman dan damai. (Foto: Jefri Yulianto/SJP)
Cangkruk Pengawasan, Panwascam Rahasiakan Identitas Pelapor Pelanggaran Pemilu
Cangkruk Pengawasan, Panwascam Rahasiakan Identitas Pelapor Pelanggaran Pemilu

SURABAYA, SJP - Bawaslu Surabaya bersama Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam)
se-Surabaya menjamin soal kerahasiaan identitas bagi masyarakat yang melapor terkait dugaan pelanggaran Pemilu 2024.

Ketua Panwascam Gunung Anyar, Muhammad Syafii katakan, kegiatan pengawasan di wilayah kota Surabaya terkait kawal penyelenggaraan pemilu 2024, sengaja digagas Bawaslu yang menugaskan Panwascam bersama masyarakat agar aktif memantau langsung pelaksanaan Pilkada.

Hal itu disampaikan dalam sebuah acara yang dikemas dengan santai  melalui kegiatan 'Cangkruk Pengawasan’ untuk Pilkada 2024.

"Tujuannya untuk mendekatkan selaku pengawas pemilu dengan masyarakat di wilayah Kecamatan Gunung Anyar ini, agar tetap kondusif dan bisa langsung melaporkan ke kantor Panwascam terkait adanya bentuk pelanggar, praktik curang dan tangkal berita hoax baik selama masa kampanye sampai proses selesai hari pelaksanaan 27 November mendatang," ujarnya, Sabtu (26/10/2024).

Selain itu, pihaknya juga sediakan hotline, masyarakat atau juga bisa langsung datang melaporkan ke kantor terdekat di setiap kecamatan sesuai dengan aduan atau temuan dugaan pelanggaran dimaksud.

Panwascam juga menilai adanya kegiatan yang digagas Bawaslu Kota Surabaya ini dikemas cangkruk pengawasan panwascam di warkop (warung kopi), sengaja dipilih juga sekaligus tingkatkan tentang pengawasan partisipatif pemilu, termasuk pada pemilihan gubernur, wakil gubernur, wali kota, dan wakil wali kota tahun 2024.

Dipilihnya tempat warkop sebagai lokasi sosialisasi, sebut Syafii untuk mengajak masyarakat aktif mengawasi pemilu 2024.

"Warkop adalah tempat favorit masyarakat Surabaya untuk berkumpul, sehingga menjadi media yang tepat untuk sosialisasi partisipatif ini. Tempat ini sangat strategis dan mudah diakses oleh warga," cetusnya.

Syafii melanjutkan, jika masyarakat mendapati dan menemukan pelanggaran atau kampanye negatif di warkop, mereka dapat langsung menghubungi kami melalui telepon atau datang ke kantor Kecamatan Gunung Anyar. 

"Kami siap menerima laporan 24 jam sepanjang masih dalam tahapan dan kriteria bentuk pelanggaran," tandasnya.

Senada, Camat Gunung Anyar Ario Bagus Permadi untuk itu tim panwascam juga ingin mendorong masyarakat agar tidak ragu melaporkan kampanye negatif atau berita bohong, serta mengantisipasi praktik politik uang dan kampanye hitam.

Ia juga akan segera berkoordinasi dengan panitia di lapangan, seperti PPK dan PPS, untuk memastikan proses pilkada berlangsung bersih dari praktik curang. 

Oleh karena itu, diharapkan dukungan masyarakat agar pemilukada dapat berjalan dengan aman, damai, dan kondusif hingga selesai.

Dicontohkannnya, beberapa waktu lalu ada kampanye yang dilakukan tanpa izin dari PPK, termasuk di tempat ibadah. 

Respon cepat itu, sambungnya segera akan ditindaklanjuti atas laporan tersebut. Untuk agenda selanjutnya adalah sosialisasi mengenai tahapan pemilu yang akan datang, termasuk lokasi TPS yang dipakai saat hari pelaksanaan coblos termasuk kesiapan kotak dan surat suara.

Saat ini, kata Syafii, selaku Panwascam juga sedang berlangsung adakan sosialisasi untuk pemilih pemula, khususnya di sekolah-sekolah SMK dan SMA, seperti SMK Al-Amin dan SMK Al-Islam. 

Pemilih pemula biasanya adalah siswa kelas 9 hingga 17 tahun. "Kami juga telah upaya menyarankan agar TPS didekatkan dengan DPT. Namun, pengajuan kami ke PPK dan KPU belum mendapatkan perhatian yang cukup," sesalnya.

Untuk diketahui, hingga saat ini Panwascam sudah menerima dua laporan terkait dugaan pelanggaran kampanye di Pilkada 2024.

"Dugaan pelanggaran itu lantaran tidak adanya izin memasang alat peraga kampanye (APK) pada lokasi pasang. Termasuk laporan pada tempat ibadah tidak bisa dilakukan untuk kampanye. Bentuk sikap tegas kepada pelanggar selama saat ini masih tahap kampanye, minimal kami panggil untuk klarifikasi," tegasnya.

Untuk diketahui kegiatan cangkruk juga mengundang RT dan RW di Kecamatan Gunung Anyar untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu 2024. 

Termasuk camat Gununganyar Ario Bagus Permadi, Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Harsya dan dihadiri Anggota KPU Surabaya Bakron Hadi dan anggota perwakilan Bawaslu, Wenny pada 24 Oktober 2024 malam.

"Mendatang, sosialisasi panwascam juga akan berlanjut ke tempat aula di kecamatan pada 3 november 2024 serta tempat aula sekolah dan tempat publik huna berkordinasi lebih dekat dengan partisipatif masyarakat didapat optimal," pungkasnya. (**)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow