Kolaborasi Kegelisahan Pelukis Dalam Pameran Bertajuk Ilustrasi Idiom

Ilustrasi Idiom merupakan Pameran Lukisan hasil Kolaborasi dari pelukis Roman Oi dan Ridwan SS yang mengangkat sebuah kegelisahan sekaligus sindiran terhadap pameran lukisan konvensional.

14 Sep 2023 - 23:54
Kolaborasi Kegelisahan Pelukis Dalam Pameran Bertajuk Ilustrasi Idiom
Dari Kiri: T Kamajaya, Ridwan SS, Setyoko, Nuzurlis Koto, Henri Nurcahyp, Hence, Roman C saat pembukaan pameran Ilustrasi Idiom. (Internal Pameran)

Surabaya, SJP - Ilustrasi Idiom merupakan pameran lukisan hasil kolaborasi dari pelukis Roman Oi dan Ridwan SS, yang mengangkat sebuah kegelisahan sekaligus sindiran terhadap pameran lukisan konvensional.

"Kita bisa dibilang sedang melakukan pembaruan dari seni lukis yang dimana pameran lukis sekarang lebih diarahkan ke nilai penjualan ketimbang karakter, namun perlu di garis bawahi bahwa ini adalah perspektif kita," jelas Ridwan mengenai apa yang melatarbelakangi pameran ini, Kamis (14/9/2023).

Ridwan menuturkan bahwa tidak ada salahnya untuk menjadikan lukisan sebagai barang jualan karena itu manusiawi, namun Ridwan ingin mengingatkan kepada pelukis lain untuk tetap menciptakan lukisan yang dapat mencerminkan karakter, terutama dalam sebuah pameran.

"Ada 2 kategori dari karya, yakni karya pasar yang kosong dan hanya menunggu panen (jual), lalu ada karya idealis yang mengandung pesan, gagasan hingga ekspresi dari pelukisnya dan tetap bisa dipanen meski tidak akan sekonsisten karya pasar," terang Ridwan kepada suarajatimpost.com.

Ridwan menjelaskan bahwa dirinya dan Roman memiliki kegelisahan yang sama mengenai pameran lukisan terutama di Kota Surabaya.

"Pameran seharusnya diisi dengan karya yang memiliki muatan, tendensi dan arah serta tujuan, bukan tempat untuk berjualan," lanjut Ridwan.

Ridwan sendiri sebenarnya memiliki dasar, seorang pelukis pesanan yang diibaratkan tukang yang selalu melayani permintaan publik, namun Ridwan tidak ingin membawa perihal tersebut ke ranah pameran.

"Lukisan pesanan itu bukan pelukis yang berekspresi, namun ekspresi orang yang pesan. Jadi jangan taruh itu di pameran, dan jika seorang pelukis terjebak disana maka dia bisa kehilangan karakternya," ucap Ridwan.

Lukisan dalam Ilustrasi Idiom tidak dilabeli harga, karena menurut Ridwan dan Roman, pelabelan harga tidak lah etis dalam kesenian. Hal ini juga menjadi langkah lain untuk meninggalkan konsep pameran konvensional yang lebih berfokus ke ranah jual-beli.

"Saya bersyukur pameran ini mendapatkan banyak dukungan, bahkan Dewan Kesenian Sidoarjo juga sempat mampir, mungkin mereka juga memiliki keresahan yang sama mengenai pameran, terutama di Kota Surabaya yang gitu-gitu aja," jelas Ridwan.

Pameran Kolaborasi Ilustrasi Idiom sudah dimulai sejak 9 hingga 15 September 2023 di Galeri Surabaya, Jalan Gubernur Suryo no. 15 melalui Dewan Kesenian Surabaya (DKS).

Pameran dibuka oleh seniman senior Nuzrulis Koto di hari pertama dan di hari terakhir akan diadakan Live Sketch On The Spot.

"Idiom sendiri kan artinya kata yang maknanya tersirat, dan melalui pameran Ilustrasi Idiom saya berharap pelukis lain bisa merasakan dan merenungi apa arti dari pameran serta bisa membedakan pameran kesenian dengan bursa." tutup Ridwan. (*)

Pewarta : Ryan Ramadhan

Editor: Queen Ve 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow