Ketua Komnas PA Surabaya Angkat Bicara Terkait Remaja dan Gadget
Kecanduan gadget kini telah menjadi masalah yang serius pada kalangan remaja, penggunaan teknologi yang tidak terkontrol dapat berdampak pada kesehatan fisik, mental hingga penurunan prestasi.
Surabaya, SJP - Kemajuan teknologi memiliki dampak yang sangat positif di tengah masyarakat, mulai dari memberikan kemudahan untuk berkomunikasi, mencari informasi hingga bersenang-senang.
Namun, dibalik segala kemudahan tersebut ternyata juga ada efek samping yang muncul ketika penggunaan teknologi tidak terkontrol, kecanduan teknologi terutama gadget juga bisa mengganggu kesehatan fisik hingga mental seseorang, khususnya bagi para remaja.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Surabaya, Syaiful Bachri mengungkapkan bahwa kemudahan akses internet dan aplikasi menjadi faktor utama penyebab banyak remaja mudah kecanduan gadget.
"Mudahnya akses internet dan beberapa aplikasi sosial menjadi faktor utama yang mendorong remaja untuk terus menggunakan gadget tanpa mempertimbangkan dampaknya," ucap Syaiful, Jumat (30/8).
"Sering kali, hal ini mengakibatkan kecanduan karena gadget memberikan mereka stimulasi yang kuat dan instan." imbuhnya.
Fenomena ini tidak dapat diabaikan, menurut Syaiful, kecanduan gadget kini telah menjadi masalah yang serius pada kalangan remaja, karena dengan menghabiskan sebagian besar waktunya di depan layar, sering kali tanpa disadari, hal ini menyebabkan gangguan tidur yang signifikan.
"Kurangnya waktu tidur yang cukup dapat berujung pada masalah kesehatan jangka panjang," ucapnya.
Selain itu, kecanduan gadget turut berperan dalam penurunan kualitas interaksi sosial mereka, remaja yang lebih banyak terlibat dengan dunia digital cenderung menarik diri dari hubungan tatap muka dengan keluarga dan teman-teman.
Syaiful juga menyoroti bahwa dampak kecanduan tersebut juga akan mempengaruhi prestasi akademik para remaja. Penurunan prestasi biasa timbul karena remaja yang kecanduan gadget akan mengalami kesulitan dalam mengatur waktu belajar dan mengikuti pelajaran di sekolah.
"Dalam jangka panjang, hal ini bisa mengancam masa depan mereka, karena kualitas pendidikan menjadi salah satu fondasi penting dalam perkembangan diri seorang remaja," tegas Syaiful.
Untuk itu, ia menuturkan bahwa berbagai pihak harus bekerja sama dalam mengatasi masalah ini, terutama pihak sekolah yang memegang peran penting dalam memberikan edukasi kepada remaja terkait risiko kecanduan gadget.
"Langkah-langkah preventif seperti mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang menarik bisa menjadi salah satu solusi untuk mengalihkan fokus remaja dari dunia digital," ungkapnya.
Dengan menyalurkan kreativitas dan minat mereka ke dalam aktivitas positif, diharapkan remaja bisa mengurangi ketergantungan pada gadget dan mampu mengembangkan kemampuan para raja di banyak bidang lainnya.
Meski begitu, pihak lain seperti orangtua, lembaga-lembaga lain, pihak pemerintah serta para remaja itu sendiri juga harus mengambil peran dalam menuntaskan masalah ini.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak dalam menangani masalah ini, sudah bukan zamannya superman lagi, tapi sekarang adalah zamannya super team," terang Syaiful.
"Sinergi dari berbagai pihak, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang remaja dengan sehat." pungkasnya.
Kerja sama kolektif ini sangat diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi tetap menjadi alat yang mendukung perkembangan remaja, bukan menjadi penghalang.
Dengan penggunaan yang bijak dan tepat, teknologi dapat membawa manfaat yang besar, namun perlu kesadaran dan pengawasan yang kuat dari semua pihak agar dampak negatifnya dapat diminimalisir.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?