Karnaval Peringatan Sumpah Pemuda di Madyopuro, Dikeluhkan warga
Warga mengeluh karena peserta karnaval membawa sound system dengan suara keras. Bahkan, kaca rumah warga yang dilewati peserta karnaval bergetar.
Kota Malang, SJP - Pelaksanaan Karnaval atau Pawai Budaya Nusantara di Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, yang digelar untuk memperingati hari Sumpah Pemuda dikeluhkan warga.
Warga sekitar maupun pengguna jalan mengeluhkan kegiatan tersebut yang digelar pada Ahad (29/10/22023) mulai pagi hingga malam sekira pukul 21.30 WIB.
Salah satu warga, RT 02 RW 06, Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Hardini Irawati yang mengeluh akibat karnaval yang mengakibatkan jendela kaca bergetar keras akibat getaran sound sistem.
"Tadi malam saya curhat ke Pak RT, karena saya sangat keberatan, akibat karnaval itu kami (warga RW.06) tidak dapat istirahat," keluhnya, dalam keterangan tertulis yang diterima suarajatimpost.com, Senin (30/10/2023).
Menurut wanita yang akrab disapa Bu Ira ini menjelaskan, dampak dari karnaval yang menggunakan sound sistem tersebut membuat jendela kaca bergetar.
"Karnaval itu membuat kaca saya bergetar. Apakah ini yg dinamakan pesta rakyat.? Mohon maaf jika saya memberanikan diri untuk memberi masukan. Semoga bapak yang sedang 'berkuasa' memperhatikan suara rakyat," pesannya.
Hal senada juga dikeluhkan oleh Jalan Danau Jonge, M Taufik yang terganggu dengan karnaval peringatan hari Sumpah Pemuda dengan menggunakan parade sound sistem.
"Saya sangat terganggu, karnaval itu terkesan diulur-ulur, masak mulai jam 9 pagi selesainya jam 8 malam," tegasnya.
Sementara pengguna jalan asal Sidoarjo, Lukman Arif mengaku terganggu akibat karnaval tersebut yang mengakibatkan jalan di daerahnya macet total.
"Saya dari Sidoarjo ke Malang karena mau menemui kolega, begitu keluar tol (Exit Tol Madyopuro) langsung macet," tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Lurah Madyopuro Bambang Setijono, mengaku bahwa Pawai Budaya Nusantara itu merupakan hajat warga masyarakat Madyopuro yang awalnya akan digelar di bulan Agustus lalu, akan tetapi karena berbagai pertimbangan akhirnya dilaksanakan hari ini.
"Kegiatan pawai budaya itu sesuai jadwal, di jadwal itu selesai jam 7 malam, kalau lebih dari jam itu mungkin mereka dalam perjalanan pulang," jawabnya.
Menurut Bambang, jika Pawai Budaya Nusantara berlangsung hingga malam, itu salah besar, karena selesai kegiatan pawai tersebut pukul 19.00 WIB.
"Jam 7 sudah selesai, tapi kalau ada yang berhenti di dekat exit tol, kenapa gak tanya yang bersangkutan (peserta karnaval dengan menggunakan sound sistem), dan kenapa baru tanya sekarang," tukasnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan Pawai Budaya Nusantara Kelurahan Madyopuro diikuti 135 RT dari 18 RW dengan total peserta 4.000 peserta tersebut selain mengganggu ketentraman warga, juga mengakibatkan penumpukan sampah di ruas jalan yang dilewati pawai (Karnaval) itu. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?