Kadisparbud Kabupaten Malang Angkat Bicara Tentang Keberlangsungan Wisata Wendit
Hal ini ada kewajaran namun juga membutuhkan solusi kongkrit, contohnya dengan promosi harga tiket baik khususnya weekend yang menurutnya terlalu mahal.
Kabupaten Malang, SJP - Wisata taman pemandian Wendit yang legendaris, memang terancam bangkrut, namun pihak pemerintah Kabupaten Malang masih mengkaji bagaimana keberlangsungan wisata ini mendatang.
Suarajatimpost.com mendapat keterangan dari Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Kadisparbud) Kabupaten Malang Purwoto, bahwa selama menjabat sebagai pihaknya sering mengevaluasi bersama dengan pemangku kebijakan mengenai masa depan wisata wendit.
"Kami selalu mengevaluasi setiap wisata, khususnya di bawah pengawasan Disparbud, khusus wisata mendit/wendit, memang sejak pandemi hingga hari ini belum memberikan kontribusi," ucapnya, Kamis (9/11/2023).
Padahal, lanjut Purwoto, sebelum Pandemi Covid-19 bisa dikatakan masih dianggap sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang artinya masih memberikan surplus.
Berkurangnya nilai PAD tak hanya sebab berkurangnya pengunjung, namun juga bertambahnya jumlah monyet yang terus berkembang biak.
Pemberian makan juga berdampak pada sirkulasi manajemen, sehingga perlu jalan keluar untuk monyet yang berada di Wendit.
Purwoto juga pernah mengundang BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Malang guna mencari solusi bagaimana memindahkan hewan tersebut.
Purwoto dan mungkin pemangku kebijakan Pemerintah Kabupaten Malang juga sudah tahu bahwa sejak pasca pandemi 2 tahun, wisata ini tak kunjung berkembang secara signifikan malah menurun.
Bagi Purwoto hal ini ada kewajaran namun juga membutuhkan solusi kongkrit, contohnya dengan promosi harga tiket baik khususnya weekend yang menurutnya terlalu mahal.
"Mustinya harga tiket diturunkan, karena jika melihat wisata lain harga nya tidak semahal di situ (wendit), harusnya harga tiket ini diturunkan, karena melihat destinasi wisata seperti wendit harganya murah sekali, di bawah Rp 10 ribu," tukasnya.
Namun pendapat tersebut pasti juga bakal dikaji lagi dengan Pemkab (Pemerintah Kabupaten Malang), karena jelas bakal mengubah Perda (Peraturan Daerah) sebab Wisata Wendit ada di bawah Pemkab Malang.
Mantan Camat Wajak ini uga berujar, ada solusi lagi, yakni dibukanya kerjasama pihak ketiga, sama dengan apa yang dikatakan Kepala UPT Wisata Wendit Herry S, dipemberitaan Suarajatimpost.com sebelumnya.
"Ada investor tah mas yang mau, kalau memang ada dan sesuai, mari buat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pemangku kepentingan," jawab Purwoto ketika ditanya apakah wisata Wendit bakal dilelang.
Purwoto berharap, wisata seperti wendit harus berinovasi, baik dari segi manajemen, market dan tentu saja harus bersinergi satu sama lain.
"Dalam perkembangan jaman seperti sekarang, dibutuhkan effort lebih, tak hanya dari pemerintah, namun juga semua instansi yang berkaitan dengan keberlangsungan wendit," pungkasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?