Hasilkan Listrik 12 MW dari Sampah, Zulhas Apresiasi Teknologi di TPA Benowo Surabaya

Surabaya menjadi kota pertama di Indonesia yang mampu mengolah sampah tanpa meninggalkan limbah menggunakan metode gasifikasi, yang berlokasi di PSEL TPA Benowo.

07 Jan 2025 - 18:03
Hasilkan Listrik 12 MW dari Sampah, Zulhas Apresiasi Teknologi di TPA Benowo Surabaya
Menko Pangan, Zulhas lakukan peninjauan ke TPA Benowo Surabaya bersama Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Ryan/SJP)

SURABAYA, SJP - Pengelolaan sampah menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi berbagai kota di Indonesia. Tingginya volume sampah, terutama di wilayah perkotaan, menuntut solusi inovatif yang tidak hanya mengatasi limbah, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat.

Berkenaan dengan hal itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengunjungi tempat pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya, yang menjadi salah satu contoh penerapan teknologi dalam pengelolaan sampah.

Dalam kunjungan tersebut, dia mengapresiasi terobosan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang telah berhasil menerapkan teknologi pengelolaan sampah berbasis gasifikasi. Inovasi itu menjadikan Surabaya sebagai kota pertama di Indonesia yang mampu mengolah sampah tanpa meninggalkan limbah.

"Dari pengelolaan 1.600 ton sampah per hari, dihasilkan listrik sebesar 12 megawatt, di mana 9 megawatt diambil oleh PLN dan menghasilkan pendapatan sekitar Rp80 miliar per tahun," ujar menteri yang akrab disapa Zulhas itu, Selasa (7/1/2025).

Zulhas menyebut, metode gasifikasi yang diterapkan di PSEL TPA Benowo ini sebagai inovasi yang patut dicontoh oleh pemerintah daerah lain. Bahkan Pemerintah pusat memberikan kontribusi sebesar Rp60 miliar untuk mendukung pengelolaan itu.

"Kota Surabaya adalah contoh nyata bagaimana pengelolaan sampah tidak hanya menyelesaikan permasalahan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi," ungkapnya.

Menurut ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, masalah sampah menjadi tantangan besar di berbagai daerah. Terutama dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk. Di berbagai daerah seperti Jawa Tengah dan Lampung, volume sampah terus meningkat.

Bila tidak ditemukan solusi yang tepat, kondisi itu dinilai akan berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Metode gasifikasi yang diterapkan di Surabaya dinilai sebagai solusi efektif yang dapat menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus memberikan manfaat ekonomi. 

"Dengan inovasi seperti ini, kota menjadi bersih. Masyarakat sehat, dan kita dapat menghindari pencemaran air serta kerusakan lingkungan," tambahnya.

Tidak hanya menekankan soal penggunaan teknologi dalam mengelola sampah, Zulhas juga menggarisbawahi pentingnya membangun kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah yang menjadi tanggung jawab masing-masing pemerintah daerah.

“Pendidikan dan kesadaran masyarakat sangat penting. Kita harus membangun kebiasaan untuk tidak membuang sisa makanan sembarangan dan menjaga kebersihan lingkungan,” katanya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono berkomitmen untuk mengembangkan pengelolaan sampah serupa di wilayah lain di Jawa Timur. Khususnya kawasan Gerbangkertasusila, Kediri, dan Mojokerto.

Pihaknya telah membentuk pengelolaan sampah regional di beberapa daerah. Namun, perlu penyesuaian untuk menggunakan teknologi seperti yang digunakan di Surabaya. Karena itu, saat ini pihaknya masih fokus pada pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Menurut Adhy, kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta masyarakat, adalah kunci keberhasilan program ini. Dia pun mengaku bangga atas keberhasilan tersebut. Pencapaian itu disebut tidak lepas dari peran masyarakat Kota Surabaya.

"Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang bagaimana kita membangun budaya baru dalam pengelolaan sampah. Semua ini bisa terwujud berkat dukungan masyarakat Surabaya," ujarnya.

Agenda kunjungan ini juga diikuti dengan rapat koordinasi (rakor) antara Zulkifli Hasan dengna pemerintah daerah untuk membahas solusi pangan: menunjukkan bahwa pengelolaan sampah dan ketahanan pangan merupakan dua isu yang saling terkait. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow