Harga Gula di Jember Tinggi, Bupati: Pabrik Gula Belum Giling
Pemerintah meminta masyarakat mampu bersabar terlebih dahulu sampai musim giling di PG Semboro kembali mulai, agar selisih harga bisa ditekan semaksimal mungkin.
Kabupaten Jember, SJP- Dalam kegiatan rutin Si Rambo (Sinergi dan Kolaborasi Mingguan Setiap Rabo) yang digelar di wisata air terjun Tujuh Bidadari, Desa Rowotengah, Kecamatan Sumberjambe, Jember, disampaikan bahwa komoditas gula di Jember saat ini mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Jember, Hendy Siswanto membenarkan bahwa memang saat ini terjadi lonjakan harga yang cukup signifikan pada komoditas gula. Hal tersebut lantaran Pabrik Gula (PG) yang berada di Kecamatan Semboro masih belum mulai giling.
“Saat ini kita masih bergantung pada gula sisa giling musim lalu, bahkan ada beberapa yang masih impor dari daerah-daerah lainnya. Sehingga itulah yang menyebabkan harganya berkisar antara Rp15.000 sampai Rp17.000,” kata Hendy.
“PG Semboro sekarang masih belum mulai giling. Rencananya akan mulai giling pada bulan Mei besok. Sehingga nanti kita dapat menekan tingginya harga gula disini,” imbuhnya.
Ditambah lagi, lanjut Hendy, saat ini persediaan gula di Jember memang sangat terbatas. Sehingga pihaknya meminta masyarakat mampu bersabar terlebih dahulu sampai musim giling di PG Semboro kembali mulai, agar selisih harga bisa ditekan semaksimal mungkin.
“Mei kita akan masuk ke musim giling. Semoga stok gula kita aman dan baik, sehingga harga mampu ditekan dan masyarakat bisa kembali mengkonsumsi gula dengan harga yang normal,” ucap Hendy berharap.
Selain itu, dalam kesempatan Si Rambo yang melibatkan seluruh jajaran Forkopimda dan OPD terkait itu, Hendy juga menyampaikan jika saat ini kenaikan harga juga masih terjadi pada tabung gas elpiji melon 3 kg yang bisa mencapai Rp 26.000 hingga Rp 29.000.
“Harga tabung gas elpiji 3 kg juga masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Itu karena mereka biasanya beli ke para pengecer dan bukan agen resmi makanya bisa dapat harga yang cenderung lebih mahal,” jelasnya.
“Sebenarnya, cara mengatasi hal tersebut adalah dengan membeli tabung gas elpiji 3 kg pada agen resminya langsung, jangan beli ke pengecer. Harganya terpaut sangat jauh, bahkan bisa selisih Rp 5.000 sampai Rp 7.000,” tukasnya.
Sementara itu, salah satu pembeli di Kecamatan Kencong, Sinto Sofiadin menyampaikan jika kondisi saat ini harga gula di pasar kisaran harga tembus kisaran Rp 17 ribu.
"Harganya satu bulan ini sangat tinggi, kisaran harga Rp 17 ribu mas, di tempat lain juga ada sampai Rp 18 ribu, untuk di tingkat pedagang eceran," jelasnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?