Harga Cabai di Kota Batu Masih 'Pedas'

Salah satu pedagang di pasar Mutmainah mengungkapkan bahwa ia telah memperhatikan kenaikan harga cabai dalam sebulan terakhir yang biasanya harga cabai berada di kisaran Rp 40 ribu perkilogram, namun saat ini mencapai Rp 70 ribu perkilogram.

08 Aug 2024 - 18:30
Harga Cabai di Kota Batu Masih 'Pedas'
Pedagang cabai yang omsetnya menurun (Arul/SJP)

Kota Batu, SJP - Komoditas cabai di Kota Batu sedang mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, hal ini terpantau pada Kamis (8/8/2024) di Pasar Induk Among Tani Kota Batu, terjadi peningkatan harga cabai rawit yang masih belum stabil.

Salah satu pedagang di pasar, Mutmainah mengungkapkan, ia telah memperhatikan kenaikan harga cabai dalam sebulan terakhir yang biasanya harga cabai berada di kisaran Rp 40 ribu perkilogram, namun saat ini mencapai Rp 70 ribu perkilogram.

"Saat ini, baik cabai rawit maupun cabai hijau lalapan dijual dengan harga yang sama yaitu Rp 70 ribu per kilogram. Sebelumnya harga cabai seringkali tidak stabil seperti terjadinya harga naik selama dua hari, kemudian turun dalam seminggu berikutnya," ungkapnya.

Pedagang asal Kelurahan Temas Kecamatan Batu itu menilai, harga sebesar Rp 55 ribu berasal petani dan itu sudah termasuk tinggi. Hal ini disebabkan karena harga normal cabai sekira Rp 30 ribu.

Lebih lanjut, kenaikan harga cabai rawit dipicu oleh musim kemarau. Kekurangan air untuk tanaman cabai menyebabkan hasil panen tidak maksimal. Ditambah banyak cabai rawit hasil panen dari petani Kota Batu yang dikirim ke pasar di Jakarta, untuk memenuhi permintaan di sana.

"Sebagian besar cabai dari Kota Batu dikirim ke Jakarta. Oleh karena itu, kami sebagai pedagang lokal harus mengimpor dari luar daerah," imbuhnya kepada awak media.

Dampak dari kenaikan harga cabai ini membuat pelanggan mengurangi jumlah pembelian yang sebelumnya biasa membeli 2 kg cabai, namun kini hanya membeli 1 kg, karena harus memprioritaskan kebutuhan lain.

Banyak pelanggan yang mengeluh jika membeli cabai dalam jumlah banyak, maka mereka tidak akan bisa membeli kebutuhan lainnya. Sehingga hal tersebut membuat omzet pedagang menurun. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow