Harga Beras Meroket, Warga Madiun Dilarang Hajatan Prasmanan

Kota Madiun, SJP - Bagi anda yang akan menggelar pesta hajatan, baik itu acara pernikahan, khitanan, ataupun acara pesta lainnya, agar lebih hati hati.

Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, punya aturan sendiri bagi warganya yang menggelar pesta hajatan.

Seiring dengan harga beras yang terus naik disejumlah daerah, termasuk di Kota Madiun, Pemkot Madiun bakal melarang warganya yang melakukan pesta hajatan dengan sistem prasmanan.

Sebab, sistem atau cara prasmanan saat pesta hajatan, dinilai sebagai bentuk pemborosan.

"Kita larang prasmanan untuk hajatan," kata Wali Kota Madiun, Maidi, Senin (11/9/2023).

Menurut Maidi, bagi warga yang ingin menggelar acara hajatan, ataupun acara lainnya, bisa menggunakan hidangan seperti halnya pada saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada saat pandemi covid 19 lalu. Yakni dengan nasi kotak.

Dengan demikian, akan lebih irit dan tidak terlalu boros. Selain itu, Pemkot Madiun juga akan terus berupaya, dan mengambil langkah guna menstabilkan harga beras di pasaran.

"Operasi pasar tentu akan kita siapkan untuk mengatasi kenaikan harga beras. Dan dalam operasi pasar ini, kita akan mengambil beras langsung dari petani, kemudian kita jual dengan memberikan subsidi bagi masyarakat," jelasnya.

Subsidi diberikan misalnya untuk angkutan bahan kebutuhan pokok, sehingga hal ini juga akan mengurangi harga jual bahan pokok di pasaran.

Kenaikan harga bahan pokok memang terjadi di hampir semua daerah. Utamanya yang bukan daerah penghasil. Sehingga Pemkot Madiun terus berusaha, agar masyarakat tidak kesulitan memenuhi kebutuhannya.

"Pokoknya harga jangan sampai tinggi hingga masyarakat kita kesulitan untuk membeli," pungkasnya.(*)

Pewarta : Antok SW
Editor : Queen Ve