Guru Cabul di Bojonegoro Mengaku Pernah Jadi Korban Asusila

Guru komputer yang kini telah ditetapkan menjadi tersangka itu menuturkan, dirinya pernah disodomi saat masih sekolah di Lamongan.

21 Mar 2024 - 14:45
Guru Cabul di Bojonegoro Mengaku Pernah Jadi Korban Asusila
AKP Fahmi Amarullah. (Foto: Abrori/SJP)

Kabupaten Bojonegoro, SJP- Guru madrasah di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur yang tega mencabuli anak didiknya, mengaku pernah menjadi korban asusila.


Guru komputer yang kini telah ditetapkan menjadi tersangka itu menuturkan, dirinya pernah disodomi saat masih sekolah di Lamongan.


Kasatreskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah mengatakan, peristiwa kelam yang pernah dialami tersangka ini menjadi pemicu perilaku amoralnya.


"Tersangka mengaku pernah menjadi korban sodomi saat masih sekolah," ucapnya, Kamis (21/3/2024).

Saat ini guru berusia 23 tahun yang masih bujangan tersebut, mendekam di jeruji besi rutan Polres Bojonegoro.

Polisi menjerat pelaku dengan pasal Undang-undang perlindungan anak yang ancaman pidananya 15 tahun penjara.


Dalam melancarkan aksinya, pelaku masuk ke asrama tempat para korban tinggal. Pelaku melakukan aksi bejatnya secara berjenjang dengan eskalasi yang semakin meningkat, hingga puncaknya oknum guru komputer berkelakuan bejat itu memasukan alat kelaminya ke anus salah satu korban.


"Nah cabulnya itu secara berkala dengan eskalasi yang semakin meningkat, sampai pada peristiwa pelaku memasukan alat kelaminya ke dalam anus korban," lanjut AKP Fahmi.


Kelakuan bejat pelaku baru terbongkar saat orang tua korban melihat anaknya selalu murung dan lebih suka terdiam beberapa waktu teakhir, saat orang tuanya bertanya lebih lanjut, korban akhirnya menceritakan kejadian memilukan yang menimpanya.


"Jadi pada tanggal 16 Maret 2024 kemarin, orang tua korban lapor ke Polisi, kata orang tuanya, si anak ini selalu murung, mungkin psikisnya kena," bebernya.


Dari hasil pemeriksaan, kelakuan bejat oknum guru yang masih bujang tersebut ternyata sudah berlangsung sejak September 2023 hingga Januari 2024.


"Hingga kini diketahui korban berjumlah delapan anak, tidak semuanya disodomi, ada yang diciumi pipinya, dan diraba bagian dada," pungkas Polisi berpangkat tiga balok emas di pundaknya ini. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow