Gunung Semeru Erupsi Lagi, Warga Diminta Waspada

PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, di sepanjang besuk kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak kawah

16 Jan 2024 - 17:15
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Warga Diminta Waspada
Semburan abu vulkanik yang keluar dari kawah aktiv Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. (FOTO: Armandsyah/SJP)

Kabupaten Lumajang, SJP - Warga sekitar Gunung Semeru, diminta waspada karena Selasa (16/01/2024) pagi tadi, gunung tertinggi di Jawa itu kembali erupsi.

Semburan abu vulkanik disebut mencapai 1.000 meter diatas puncak kawah.

Kendati demikian, belum ada laporan kerusakan atau dampak dari erupsi tersebut

BPBD Kabupaten Lumajang, sampai saat ini terus koordinasi dengan otoritas terkait dan relawan pemantau yang ada di Curah Kobokan.

Sementara itu, pengamatan visual dari CCTV di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, teramati puncak kawah Gunung Semeru menyemburkan abu tebal. Sisa material erupsi juga teramati masih menumpuk di bibir kawah Jonggring Saloko.

Hasil pengamatan PVMBG di pos pantau Gunung Sawur, letusan teramati setinggi 1000 meter dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu. Dengan intensitas tebal mengarah ke utara.

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22mm dan durasi 133 detik. Dalam laporan 6 jam terakhir, teramati asap kawah teramati berwarna putih kelabu dengan intensitas tipis.

Setinggi 100-200 meter di atas puncak kawah. Letusan juga teramati sebanyak 16 kali dengan tinggi hingga 800 meter warna asap putih kelabu. Selain itu, guguran juga terekam sejauh 800 meter mengarah ke tenggara.

Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, pihaknya belum menerima laporan dampak kerusakan dari erupsi tersebut.

“Sampai sejauh ini kondisinya masih fluktuatif. Namun kami selalu mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga,” katanya, Selasa sore.

Pihak BPBD, kata Wawan, juga terus koordinasi dengan tim pengamat yang ada di Pos Curah Kobokan terutama dalam mengamati dampak lahar dingin yang sangat berpotensi.

Lantaran kawasan puncak Semeru, masih aktif mengeluarkan material vulkanik.

“Komunikasi dengan relawan dan petugas yang disiagakan di pos pantau curah kobokan terus kami maksimalkan. Sebagai upaya mitigasi ancaman bahaya awan panas guguran (apg). maupun banjir lahar dingin,” jelasnya.

Sejauh ini, warga masih diperbolehkan beraktivitas, dengan syarat tetap mematuhi rekomendasi dan arahan PVMBG mengenai batas radius aman.

PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, di sepanjang besuk kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak kawah.

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang besuk kobokan.

Selain itu, masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.(*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow