Gas Elpiji 3 Kg di Bondowoso Mulai Langka, Pj Bupati Sidak Agen
Langkanya gas elpiji 3 Kg, disinyalir karena konsumsi masyarakat semakin bertambah selama.bulan Ramadan. Oleh sebab itu, Pemkab mulai usulkan penambahan kuota.
Kabupaten Bondowoso, SJP - Sudah menjadi kebiasaan terjadi setiap tahun menjelang hari raya Idulfitri. Selain melonjaknya harga bahan pokok di pasar, lagi-lagi gas elpiji 3 Kilogram, mulai langka.
Bahkan, baru memasuki pertengahan bulan Ramadan, tabung gas melon ini, mulai kosong hampir di setiap toko kelontong. Tentunya hal ini membuat panik ibu-ibu rumah tangga.
Sebut saja Ayu Agustina, warga Kelurahan Tamansari Kecamatan Bondowoso, yang mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 Kg. Bahkan, untuk mendapatkannya, ia harus membeli di Desa Pancoran.
"Biasanya di toko depan rumah selalu ada. Entah kenapa sekarang dalam 2 hari terakhir, gas elpiji kosong," ungkapnya, pada Selasa (26/3/2024) kepada suarajatimpost.com.
Kata Ayu, kebutuhan gas elpiji selama bulan Ramadan memang bertambah, karena harus memasak untuk berbuka puasa dan untuk santap sahur. Sehingga, kalau biasanya menghabiskan 1 tabung 3 Kg seminggu, sekarang bisa 2 tabung.
"Kami seminggu biasanya menghabiskan 1 tabung 3 Kg. Tapi semenjak bulan Ramadan, karena harus memasak 2 kali dalam sehari, kebutuhan gas hampir 2 tabung dalam seminggu," ungkapnya.
Menyikapi hal itu, Bu Sudak, salah satu pemilik toko kelontong di Jalan Pelita Tamansari, mengaku jika dropping gas elpiji 3 Kg, untuk saat ini dibatasi hanya 10 tabung saja.
"Sekarang kosong. Karena kemarin hanya dikirim 10 tabung saja. Coba cari di toko lain, mungkin masih ada," kata Bu Sudak.
Pemerintah Atensi Kelangkaan Elpiji 3 Kg
Mulai langkanya gas elpiji 3 Kg, membuat Penjabat (Pj) Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan sidak di beberapa pasar dan agen gas elpiji.
Pj Bupati Bondowoso pertama kali lakukan sidak di Pasar Induk, SPBE Tamansari, SPBE Grujugan, Pasar Maesan, dan 2 agen gas elpiji 3 Kg di Desa Kembang dan Kelurahan Nangkaan.
"Kami lakukan sidak (inspeksi mendadak) karena mendapat keluhan dari masyarakat perihal susahnya mendapatkan gas elpiji 3 Kg. Kami memastikan untuk stoknya aman, jika ini berkelanjutan, maka perlu ada tambahan," kata Bambang Soekwanto, Selasa (26/3/2024)
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag), Sigit Purnomo membeberkan jika kuota elpiji di setiap agen berbeda.
Namun, karena konsumsi masyarakat bertambah selama bulan Ramadan, kami telah mengusulkan penambahan kuota yang bersifat fakultatif selama Ramadan dan menjelang Lebaran," tukasnya.
Sementara itu, Gustiar, Admin Agen Elpigi PT. Rizki Jaya Makmur, di Kelurahan Nangkaan, mengatakan, dalam sehari pihaknya mendistribusikan 2.800 tabung gas elpiji 3 Kg ke berbagai wilayah di Bondowoso.
"Semua wilayah kita ada sebenarnya. Mungkin akhir-akhir ada peningkatan permintaan masyarakat, diperkirakan kebutuhan pangkalan penjual gas elpiji bisa mencapai 200 tabung perhari," ucapnya.
Oleh sebab itu, dirinya berharap ada penambahan kuota selama Ramadan dan Lebaran seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau sampai 3 ribu mungkin bisa, cuma kita tidak ada barangnya (sekarang, red). Karena kita cuma 2.800 barangnya," jelasnya.
Menurutnya, harga satu tabung gas melon dari agen ke pangkalan yakni Rp 14.500. Namun, pihaknya tak diperkenankan menjual ke masyarakat.
"Kita tidak jual, kita ada aturan dari Pertamina kalau agen tak boleh jual ke masyarakat langsung," pungkasnya. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?