FEB Universitas Telkom Bandung.Pelatihan Aplikasi SIABDes Taxion

Aplikasi SIABDes Taxion yang dikembangkan oleh Dr. Koenta Adji Koerniawan, beserta dengan team dari FEB dan FIF Universitas Telkom bermanfaat untuk penyusunan laporan keuangan dan pajak Badan Usaha Milik Desa  

27 May 2024 - 07:15
FEB Universitas Telkom Bandung.Pelatihan Aplikasi SIABDes Taxion
Pelatihan aplikasi SIABDes Taxion dari team dari FEB dan FIF Universitas Telkom (Universitas Telkom/SJP)

Bandung, SJP -Guna meningkatkan kemampuan adaptasi dan pemahaman manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dalam tata kelola, dan transparansi agar memahami laporan keuangan dan pelaporan kewajiban pajak khususnya PPh 21 dan PPN, dilakukan pelatihan oleh Dosen-dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Telkom pada tanggal 20 Mei 2024. 

Pelatihan dilakukan di Balai Desa Cangkuan Kulon, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, diikuti 27 orang peserta yang berasal dari 4 BUMDES di wilayah Dayeuh Kolot, dan 2 BUMDES dari Kecamatan Pangalengan. 

Pelatihan dan pendampingan dilakukan dengan menggunakan aplikasi SIABDes Taxion yang dikembangkan oleh Dr. Koenta Adji Koerniawan, beserta dengan team dari FEB dan FIF Universitas Telkom.

Pelatihan juga melibatkan 16 mahasiswa FEB yang membantu memfasilitasi manajemen BUMDES dalam mempelajari dan mempraktekkan aplikasi SIABDes Taxion.

Sebagai informasi BUMDES di Indonesia adalah badan hukum yang didirikan di tingkat desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Sebagai badan usaha milik masyarakat pedesaan, BUMDES bertujuan untuk meningkatkan perekonomian pedesaan dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi lokal.

Ciri-ciri utama BUMDES mencakup kepemilikan desa, status badan hukum, fokus pada peningkatan kesejahteraan pedesaan, dan keterlibatan dalam sektor-sektor seperti pertanian, pariwisata, dan kerajinan, dsb.

Tantangan umum yang dihadapi BUMDES di Indonesia antara lain yang pertama adalah keterbatasan sumber daya dan keuangan, sehingga menghambat pengembangan usaha secara optimal. 

Kemudian, buruknya keterampilan manajerial dalam bidang administrasi, akuntansi, dan manajemen keuangan dapat mempengaruhi efisiensi operasional.

Selain itu, kurangnya akses terhadap teknologi dan informasi untuk mengoptimalkan operasional dan jangkauan pasar.

Tantangan lainnya adalah kurangnya bimbingan dan dukungan dari pemerintah atau lembaga daerah serta regulasi yang tidak konsisten sehingga tidak sepenuhnya mendukung pertumbuhan BUMDES.(**)

Sumber: FEB Telkom University

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow