Lapak PKL Liar Menjamur di Luar Pasar, Pemilik Bedak di Pasar Baru Terancam Gulung Tikar
Pemilik lapak yang sudah puluhan tahun berjualan, kini menuntut ketegasan pemerintah sebagai pengelola pasar tersebut
Kota Probolinggo, SJP - Pemilik bedak di dalam Pasar Baru Kota Probolinggo, Jawa Timur, terancam gulung tikar. Pasalnya omzet harian mereka terus turun. Sementara itu, ada biaya yang harus dibayar agar tidak kehilangan bedak mereka.
Kondisi itu terjadi setelah kawasan jalan di sekitar pasar dibersihkan dari lapak sementara ketika revitalisasi pasar. Kondisi yang lengang itu, ternyata mengundang PKL liar yang datang menggunakan mobil pikap, sampai kendaraan roda tiga.
Mereka berjualan di sekeliling pasar. Dengan dagangan yang sama persis dengan yang dijual pemilik bedak di dalam pasar. Praktis hal itu membuat pembeli lebih memilih untuk belanja di tepi jalan. Ketimbang harus masuk ke dalam pasar.
Pemilik lapak yang sudah puluhan tahun berjualan, kini menuntut ketegasan pemerintah sebagai pengelola pasar tersebut. Pasalnya, mereka harus membayar sewa los. Sedangkan PKL liar di luar pasar, hanya bermodal kendaraan.
Tanpa membayar sewa los atau retribusi apapun. Salah satu pemilik lapak, Sueb mengatakan, semenjak ada PKL liar omzetnya anjlok.
Puluhan tahun dirinya berjualan di Pasar Baru, sudah tidak bisa diharapkan lagi. “Pembeli jadi malas masuk, belanja di luar. Kami yang kena imbasnya,” jelas Sueb, Minggu (18/8).
Ia berharap, agar PKL yang ada di luaran pasar ini segera ditertibkan. Setidaknya jika memang ingin berjualan, bisa diarahkan di lokasi yang tepat. “Ya kalau bisa ditertibkan, kalau ingin berjualan, silahkan berjualan di dalam pasar, seperti kita ini, jangan terus di luar seperti itu,” pintanya.
Pihaknya bersama pemilik lapak lainnya pun hanya bisa geleng-geleng kepala. “Ramainya itu saat pagi hari, mulai dari jualan di trotoar sampe menggunakan mobil dan tosa, jualan nya sama, dengan kami, kan tidak fair,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo, Fitriawati Jufri mengaku, pihaknya sudah menerima semua keluhan para pedagang.
“Selama tiga hari kemarin, kita sudah berupaya menertibkan PKL yang diluaran pasar, bahkan kami juga berkoordinasi dengan Satpol PP, untuk proses penertibannya,” jelas Fitri.
Namun faktanya, para PKL liar tersebut masih saja membandel. Meskipun sudah berulang kali ditertibkan oleh petugas. Fitri menjanjikan, pihaknya bakal segera ambil tindakan terhadap PKL liar yang membandel ini.
“Karena, selain membuat omset pedagang di dalam pasar menurun, keberadaan pedagang dadakan itu juga kerap menimbulkan kemacetan di jalan protokol,” tutup Fitri.
What's Your Reaction?