Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Jatim Teken PKS Program KPR Sejahtera FLPP dan Pembiayaan Tapera 2025
Bank Jatim bergabung dengan 39 bank penyalur lainnya untuk menyukseskan program 3 juta rumah yang digagas oleh pemerintah permudah akses pembiayaan rumah, dengan proses verifikasi calon debitur yang akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
JAKARTA, SJP - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menunjukkan komitmennya dalam mendukung percepatan pemenuhan kebutuhan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Hal itu ditandai secara simbolis melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) program KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan pembiayaan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) tahun 2025.
Untuk itu, Bank Jatim bergabung dengan 39 bank penyalur lainnya untuk menyukseskan program 3 juta rumah yang digagas oleh pemerintah.
Penandatanganan dilakukan oleh SEVP Consumer Banking Bank Jatim, Hermita dan SEVP Korporasi, Sindikasi, dan Kelembagaan Bank Jatim, Koerniawan Prijambodo bersama 39 bank penyalur lainnya, Senin (23/12/2024) di gedung auditorium Kementerian PU, Jakarta Selatan.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, serta pejabat terkait lain seperti Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Ronald Silaban serta Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen yang juga Dewan Komisioner OJK, Friderica Widyasari Dewi.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengungkapkan bahwa penandatanganan PKS ini merupakan langkah nyata Bank Jatim dalam mendukung pemerintah mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
"Program ini memberikan kesempatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah pribadi dengan fasilitas pembiayaan yang disediakan," ujarnya.
Melalui program ini, Bank Jatim berkomitmen untuk mempermudah akses pembiayaan rumah, dengan proses verifikasi calon debitur yang akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
Busrul berharap, program ini dapat mendukung stabilitas ekonomi masyarakat dan memperkuat posisi Bank Jatim sebagai lembaga keuangan yang peduli terhadap kebutuhan masyarakat.
"ini merupakan bukti konkret Bank Jatim dalam mendukung pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia," cetusnya.
Sehingga, lanjut Busrul, bagi masyarakat Jawa Timur yang berpenghasilan rendah dapat memiliki rumah pribadi dengan menikmati fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah dari Bank Jatim
Sementara itu, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menjelaskan, pemerintah menargetkan penyaluran KPR FLPP sebesar Rp 28,2 triliun untuk 220.000 unit rumah pada tahun 2025.
Heru juga meminta kesiapan dari pihak perbankan dan pengembang untuk memastikan unit rumah tersedia dalam kondisi ready stock.
Tak hanya itu, ia juga berharap ada tindak lanjut terkait usulan perubahan komposisi pendanaan FLPP, dari semula 75 persen APBN dan 25 persen perbankan menjadi 50 persen APBN dan 50 persen perbankan.
Menteri Maruarar Sirait menambahkan, program pembangunan 3 juta rumah ini tidak hanya mendorong investasi, tetapi juga meningkatkan industri terkait, membuka lapangan pekerjaan, serta berkontribusi pada pendapatan negara.
"Kami berharap kolaborasi ini dapat dimaksimalkan termasuk alokasi dana dapat dimanfaatkan secara maksimal
agar rumah yang dibangun sesuai standar dan tepat sasaran," pungkasnya. (***)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?