DPD GMNI Jawa Timur Gelar Sekolah Advokasi dan Pelatihan Paralegal
Kegiatan ini masuk dalam ruang lingkup kegiatan SCC dalam bidang studi, pengembangan, pendidikan dan pelatihan.
Mojokerto, SJP - Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Jawa Timur (DPD GMNI Jatim) menggelar Sekolah Advokasi, Pelatihan Paralegal dan Studi Pemetaan Masalah di Mojokerto.
Acara ini merupakan program perdana dari Sarinah Care Center/SCC (Badan Semi otonom DPD GMNI Jatim). Kegiatan ini masuk dalam ruang lingkup kegiatan SCC dalam bidang studi, pengembangan, pendidikan dan pelatihan.
Ketua SCC Jawa Timur, Veronika B Kelen mengatakan, pengurus SCC menyadari bahwa untuk melakukan advokasi terhadap korban kekerasan seksual terlebih dahulu harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup.
"Apalagi kader GMNI mayoritas bukan mahasiswa hukum yang artinya masih sangat awam dengan dunia advokasi dan konselor," ujarnya kepada Suarajatimpost.com.
Erni, sapaan akrabnya berharap dari kegiatan yang bertempat di Mojokerto ini dapat membuka mitra kerja baru SCC yang sudah didukung dengan dideklarasikannya lembaga semi otonom oleh DPC GMNI Mojokerto.
Setali tiga uang, Ketua DPD GMNI Jatim, Hendra Prayogi juga turut mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Semi Otonom Sarinah Care Centre (SCC) DPD GMNI Jatim ini.
"Selain keren, kegiatan ini saya harap akan membawa kebermanfaatan untuk meningkatkan kapasitas keilmuan para kader utamanya tentang persoalan keperempuanan," ujar Hendra Prayogi kepada Suarajatimpost.com
Ia juga melanjutkan jika mendatang, DPD GMNI Jatim akan terus dorong kawan-kawan untuk lebih kongkret dalam proses advokasi, pendampingan dan edukasi terhadap berbagai korban kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak serta kasus lainnya.
Terpisah, Ketua DPC GMNI Mojokerto Raya, Agung juga mengutarakan keseriusan organisasinya dalam upaya menciptakan ruang aman tersebut.
"Dalam kesempatan kali ini juga, kami DPC GMNI Mojokerto Raya mendeklarasikan Badan Semi Otonom DPC GMNI MOJOKERTO RAYA yang bernama MAKPA CENTER (Majapahit Anti Kekerasan Seksual perempuan dan Anak)," ujar Ketua DPC GMNI Mojokerto Raya, Agung.
Lebih lanjut, Agung menjelaskan jika MAKPA CENTER akan menjadi ruang pengaduan masyarakat terkait kekerasan seksual perempuan dan anak. Juga menjadi jembatan penindak lanjut kasus kekerasan seksual perempuan dan anak di masyarakat luas, terutama di Mojokerto.
Menurutnya, MAKPA CENTER juga pengupayakan aksi preventif seperti memberikan basic education of sex yang berkelanjutan serta dengan langkah konkret di lingkup mahasiswa.
"MAKPA CENTER semaksimal mungkin mendorong dan bermitra dengan pihak pihak kampus dan juga organisasi internal kampus seperti BEM,DPM dan lain lain dalam merumuskan dan bersama-sama mengawal yang menjadi isu bersama di Mojokerto dengan membentuk ruang atau POSKO ADUAN MAKPA CENTER di setiap wilayah kampus seluruh Mojokerto," tandasnya.
Sebagai tambahan informasi, Kegiatan Sekolah Advokasi, Pelatihan Paralegal & Studi Pemetaan Masalah dihadiri oleh beberapa pembicara dan praktisi yang mengisi setiap sesi.
Terakhir, sebagai wujud Spirit of Majapahit, Sarinah Care Center DPD GMNI Jatim bersama dengan peserta Sekolah Advokasi, Pelatihan Paralegal & Studi Pemetaan Masalah melakukan Napak Tilas ke Sekolah Dasar Bung Karno di Purwotengah Mojokerto dalam penutupan kegiatan yang dilaksanakan pada 28-30 Oktober 023 tersebut. (*)
Editor: Ronny Wicak
What's Your Reaction?