Dobrak Stigma Waria, Yeyen Catering Kuasai Bisnis Kuliner

Bahkan dengan kemampuan yang ia miliki (sekarang.red) sebenarnya Yeyen bisa saja memilih hidup di luar negeri. Karena menurutnya hidup di luar negeri sebagai waria lebih diterima.

04 Apr 2024 - 02:30
Dobrak Stigma Waria, Yeyen Catering Kuasai Bisnis Kuliner
Yeyen yang tengah melayani pembeli di salah satu cafenya (istimewa/yeyen/SJP)

Kota Batu, SJP -  Yeyen, pria asal Dusun Kekep Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, berhasil dobrak stigma masyarakat yang dianggap 'miring'.

Ia dirikan usaha catering hingga memiliki banyak resto dan cafe dan bahkan mampu mengumrohkan pegawainya yang loyal dan berdedikasi setiap tahun.

Ia akui kisah suksesnya saat ini berawal dari perjuangan yang cukup keras sebagai tukang cuci di Taman Wisata Selecta. 

"Karena saya selalu ingin belajar lebih baik, saya ikut belajar di lembaga memasak hingga kemudian dijadikan Pembantu Chef dan Master Chef di Selecta. Diluar pekerjaan saya, saat tetangga punya hajat sering dimintai tolong untuk memasak. Itu saya lakukan tanpa pamrih dengan hati. Jadi tidak minta fee," kenangnya saat dikonfirmasi wartawan Suarajatimpost, Kamis (4/4) 

Akhirnya pada tahun 2000'an, Yeyen memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri dengan modal dari tabungan selama bekerja di Selecta dengan membuka usaha catering yang dinamai Yeyen Catering. 

Dari berbagai kerja kerasnya tersebut, pesanan demi pesanan datang dan usahanya maju pesat.

Bahkan saat ini ia telah memiliki beberapa usaha meliputi Yeyen Catering, Cafe Jebrak, Warung Mak Prasmanan dan terbaru Pondok Kekep serta ternak sapi potong dan sapi perah.

"Saya yakin apa yang saya peroleh ini tidak hanya tekat dan kemauan yang keras. Tapi ada sentuhan dari Allah SWT yang membuat saya mampu melalui hidup yang keras hingga saat ini. Berkat sentuhan pencipta, saya juga mengamalkan rukin Islam ke lima yaitu naik haji," paparnya.

Ia juga mengaku bahkan apabila diperbolehkan memilih maka ia memilih untuk menjadi normal dimana hal ini ia dibuktikan ketika dirinya beribadah haji berjalan sesuai aturan sebagai laki-laki tulen.

Sifat feminin dikatakan telah muncul sejak umur 2 tahun dengan hobi menari dan menyanyi, sehingga apa yang terjadi saat ini adalah hal yang murni dan tidak dibuat-buat.

Bahkan dengan kemampuan yang ia miliki (sekarang.red) sebenarnya Yeyen bisa saja memilih hidup di luar negeri karena menurutnya hidup di luar negeri sebagai waria lebih diterima. 

"Saya sudah berkeliling ke tiga benua atas prestasi saya di bidang olahraga tenis. Selama keliling dunia saya banyak belajar bahwa di sana orang lebih menerima kemapuan dari pada memandang latar belakang (waria.red). Tapi kembali lagi, karena saya memiliki prinsip Urip iku Urup, maka saya ingin bermanfaat bagi orang-orang sekitar saya," pungkasnya. (*)

Editor: Tri Sukma 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow