DLH Kota Malang Tanggapi Keluhan Warga Jatimulyo Tentang Limbah Cair
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya katakan bahwa pihaknya bakal identifikasi terlebih dahulu perihal pengaduan warga Jatimulyo tersebut
Kota Malang, SJP – Ketua RW 05 RT 06 Kelurahan Jatimulyo Kota Malang keluhkan aroma air limbah dari TPS yang berada dikawasan nya selama satu bulan dalam surat terbuka yang dikirimkannya kepada PJ Walikota Kota Malang.
Surat Terbuka tersebut berbunyi :
Kepada Yth : Bapak Pj ,Walikota Malang. Assalamualaikum, Wr, Wb, Selamat pagi Bapak Wahyu ( Pj Walikota Malang) Saya P. Yusuf Sugianto,( Ketua RW.05) Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Mohon ijin melaporkan, meneruskan laporan dari warga kami di RT.06 dan sekitarnya ,tentang limbah cair ( lindi) yg berasal dari TPS yg ada di wilayah kami ( RW 05) yang meluber sampai ke jalan dan pemukiman warga, sangat berbau dan membahayakan kesehatan.
Perlu di ketahui Bapak, bahwa 2 bulan yang lalu di TPS tersebut sudah dibangun, instalasi pembuangan lindi ke tempat pembuangan khusus tetapi tidak berfungsi, karena saat limbah cair (lindi), tetap mengalir ke tepi jalan raya dan pemukiman warga, apalagi saat musim hujan.
Mohon bantuan, arahan dan petunjuk, untuk permasalahan ini, sudah berlangsung lama, hampir 12 tahun namun, TIDAK PERNAH ADA SOLUSI.
Menanggapi hal itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya katakan bahwa pihaknya bakal identifikasi terlebih dahulu perihal pengaduan warga Jatimulyo tersebut.
"Sementara kita identifikasi masalah dulu ya mas, baru nanti tanggapan dan laporan tindak lanjut kami sampaikan kembali," jawabnya saat dikonfirmasi Suarajatimpost, Rabu 28/2/2029.
Pasalnya pihak DLH mengaku jika hal itu juga pernah mendapatkan pengaduan yang sama beberapa waktu lalu tentang lindi.
Bahkan tempat sampah di kelurahan Jatimulyo tersebut sudah menjadi Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R), yakni pola pendekatan pengelolaan persampahan pada skala komunal atau kawasan, dengan melibatkan peran aktif pemerintah dan masyarakat, melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.
"Seingat saya sudah pernah audiensi dengan pak walikota terkait hal yg dimaksud, Telaah staf dr kami diajukan dalam peningkatkan menjadi TPS3R," terangnya.
Sementara, Ketua RT 06 RW 05, Suhadi katakan air dari limbah sampah tersebut mengalir didepan warungnya akibat tidak berfungsinya saluran menuju penampungan yang telah dibuat pihak DLH.
"Kita inginnya jangan sampai lindi nya ini, mengalir di depan warung-warung, kalau bisa diperbaiki, apa tidak dilihat waktu pembuatan bak (penampungan air limbah) itu elevasinya kemiringannya kurang, jadi mengalirnya kesini," kata Suhadi saat dikonfirmasi.
Ia juga katakan lindiyang mengalir itu sudah terjadi selama hampir dua bulan, menimbulkan bau menyengat.
"Ini sudah lebih satu bulan, lha orang-orang disini juga merasa terganggu dengan bau menyengat dari lindi tersebut," ucapnya sambil menunjukkan bekas aliran lindi.
Saluran penampungan tersebut, lanjut Suhadi, pernah diperbaiki namun hingga saat ini tidak maksimal dalam proses alirannya, sehingga mengalir didepan beberapa warung dan toko disekitar TPS.
"Ada 6 toko dan warung yang dilewati aliran lindi, jadi ya kalau ada yang jual makanan disini terus ada yang mau beli gak jadi karena baunya,"
Salah seorang yang membuka jasa potong rambut bernama Mustofa juga merasakan hal yang sama tentang lindi yang terus mengalir didepan tempat usahanya.
"Istri saya juga minta pulang gak betah kalau nunggu saya bekerja disini," tandasnya.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?