Desa di Gresik Mambuat Kapal Penyeberangan Seharga Rp 1 Miliar, Ini Tujuannya
Kapal yang diberi nama 'The Minion Ferry Boat Amazon Van Java' itu berukuran panjang 28 meter dan lebar 8,4 meter. Pembuatan kapal tersebut menghabiskan anggaran mencapai miliaran rupiah.
Kabupaten Gresik, SJP – Masyarakat Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik patut berbangga. Pemerintah desa (Pemdes) setempat meluncurkan kapal barang dan penyeberangan penghubung wilayah Dusun Tajungsari dengan Dusun Ujungtimur yang terpisah sungai Bengawan Solo.
Kapal yang diberi nama 'The Minion Ferry Boat Amazon Van Java' itu berukuran panjang 28 meter dan lebar 8,4 meter. Pembuatan kapal tersebut menghabiskan anggaran mencapai miliaran rupiah.
Peluncuran kapal penyeberangan yang mampu menampung ratusan orang itu ditandai dengan doa dan makan bersama. Kemudian dilanjutkan menyeberangkan kendaraan truk bermuatan paving serta puluhan warga.
Kepala Desa Randuboto Andhi Sulandra mengatakan, awal mula ide pembuatan kapal Amazon Van Java berangkat dari sulitnya warga di dusun Ujung Timur melakukan pembangunan di wilayahnya.
Dia mencontohkan jika membeli limestone per truk harganya Rp 550 ribu, maka ongkos kirim untuk sampai rumah warga bisa mencapai Rp1,5 juta. Sehingga total biaya yang dikeluarkan warga untuk mendapatkan 1 truk limestone sebesar Rp 2.050.000.
Hal ini, lanjut dia, disebabkan belum adanya kapal penyeberangan truk dan hanya mobil pikup yang bisa melintasi jalan samping sungai dari wilayah Kecamatan Bungah.
"Untuk itu, Pemdes Randuboto melalui Bumdes membuat kapal mini ferry senilai Rp 1 miliar demi mempermudah dan efisiensi mobilisasi penyeberangan," kata Andhi, Kamis (21/9/2023).
Andhi menjelaskan, pembuatan kapal yang mampu menampung tonase hingga 53 ton ini memiliki tantangan tersendiri. Apalagi dalam pembiayaan, Bumdes Randuboto harus meminjam uang ratusan juta dari Bumdesma Kecamatan Sidayu.
"Alhamdulillah disaat bersamaan kami mendapatkan program dana alokasi khusus (DAK) dari Kementerian PUTR senilai Rp14 miliar. Sehingga adanya kapal ini dapat menjadi solusi transportasi barang yang efektif dan efisien," ungkap dia.
Sebelumnya, pada tahun 2022 Desa Randuboto telah menata kawasan minapolitan dengan melakukan bedah rumah untuk 85 rumah dan menata sanitasi serta pelebaran jalan dari 4 meter menjadi 6 meter. Semua dari anggaran DAK integrasi kawasan DAS Bengawan Solo tahun 2022 senilai Rp 7,7 miliar.
Bahkan, berkat kesuksesan dalam menata kawasan kumuh, pada Mei 2023 lalu ada ratusan orang dari perwakilan Bappenas dan Kementerian PUPR serta penerima dana alokasi khusus (DAK) dari berbagai kabupaten/kota di Indonesia berkunjung di Desa Randuboto untuk melakukan studi tiru.
"Kami akan merelokasi rumah warga yang berada di bantaran sungai di Dusun Ujung Timur dan membagikan sertifikat tanah. Mudah-mudahan adanya kapal baru ini mampu membantu program tersebut," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Gresik, Ida Lailatussa'diyah mengapresiasi inisiatif Desa Randuboto dalam mensukseskan program DAK dengan membuat kapal mini ferry Amazon Van Java.
"Kami sebelumnya sudah berdiskusi panjang. Tanpa ada kapal material maupun alat-alat berat itu sulit untuk menjangkau ke seberang," ucap Ida.
Lebih lanjut dia menyampaikan, Pemkab Gresik melalui dana bantuan keuangan (BK) Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani juga membantu mendukung Desa Randuboto.
"Alhamdulillah dari APBD kami mendukung air bersih, sanitasi, dan banyak lagi," pungkasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?