Corcom Regional Manager Alfamart Ngopi bareng dalam Program 'Obrolan Pagi SJP'
Bisa dibilang capaian kami melebihi target yang ditentukan, 2023 pun tumbuh dengan baik meskipun ditengah (perjalanan) banyak bermunculan kompetitor.
Kabupaten Malang, SJP – Kali ini program podcast 'Obrolan Pagi SJP' Suarajatimpost.com berkesempatan sharing, bercerita, ngobrol santai dengan Corporate Communications (Corcom) PT. Sumber Alfaria Trijaya Regional Manager Alfamart, M Faruq Asrori.
Mantan jurnalis Jawa Pos ini mengawali kisahnya sebelum bergabung dengan Alfamart dirinya aktif sebagai Jurnalis di Surabaya juga kesibukannya sebagai aktivis.
"Saya di Radar Surabaya Jawa Pos Surabaya dulu sering dimintai tolong untuk berkoordinasi temen-temen wartawan Surabaya khususnya Jawa Timur, kalau ada kegiatan Alfamart," ucapnya, (24/2/2024).
Pria yang juga pernah menjadi aktivis ini tetap mempertimbangkan penawaran dengan Alfamart pada Bulan Desember tahun 2010 kemudian keputusan bergabung PT. Sumber Alfaria Trijaya ia putuskan awal Bulan April 2011.
Keberadaannya di perusahaan sebagai mantan Aktivis dan jurnalis Corcom tentu saja berkaitan dengan aspek eksternal perusahaan atau ke humasan.
"Ada masyarakat sebagai konsumen, LSM. Pengalaman sebagai aktivis, jurnalis sangat mempengaruhi dan berdampak positif terhadap relasi yang pernah saya rasakan ketika masih menjadi jurnalis dan aktivis," jelasnya.
Menurutnya, dari jabatan yang diembannya sebagai Corcom mengerucutkan fungsi komunikasi baik terhadap masyarakat dan stakeholder yang berada disetiap daerah.
Hal ini juga berkaitan dengan target Alfamart yang dapat memenuhi bisnis retail tetap dapat mengikuti ritme perkembangan zaman.
"Intinya komunikasi harus berfungsi agar dapat menyamakan persepsi, hal ini juga sebagai gambaran bagaimana capaian target Alfamart tetap tercapai. misal saja dulu waktu Covid kemarin, pada saat perusahaan lain itu banyak terjadi PHK, Alhamdulillah di Alfamart tidak ada PHK, Alfamart tetap survive," terangnya.
Meski begitu, Faruq menjelaskan, tantangan hari ini lebih signifikan dengan munculnya toko kelontong di setiap sudut kota dan daerah yang menjadikan tantangan tersendiri dalam menentukan strategi.
"Bisa dibilang capaian kami melebihi target yang ditentukan, di tahun 2023 pun tumbuh dengan baik meskipun ditengah (perjalanan) banyak bermunculan kompetitor," ulasnya.
Fenomena yang lagi marak sekarang juga menjadi kompetitor yakni munculnya toko kelontong 'warung Madura' 24 jam. Hal ini berbanding terbalik dengan beberapa tahun lalu.
"Kalau dulukan banyak tokoh-tokoh masyarakat mengistilahkan katanya minimarket mengepung toko-toko kelontong pedagang kecil, tapi sekarang fenomenanya sekarang toko-toko kelontong atau warung Madura, itu sekarang yang malah mengepung minimarket. Contohnya Malang di daerah kampus berderetan toko kelontong disepanjang jalan-jalan," bebernya.
Diakhir obrolan program Suarajatimpost tersebut Faruq mengatakan bahwa perusahaan merupakan mempunyai tugas fungsional sebagai ujung tombak bisnis.
Maka dari itu berbagai program dan platform selalu dipersiapkan Alfamart baik promo dan diskon khususnya di momen-momen besar juga terdapat program sosial, program digital Alfamind, dan banyak program lain yang bakal dikembangkan dengan tetap menggandeng UMKM tiap daerah sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah masing-masing.
Faruq meyakini bahwa sebagai manusia yang beragama harus mengedepankan ikhtiar (usaha) dan doa serta berbagi dalam sosial dalam program CSR. Hal tersebut menjadi pijakan agar berjalannya bisnis tetap berkesinambungan dan bermanfaat bagi masyarakat baik dalam hal peluang besar membuka lapangan pekerjaan juga membuka komunikasi jaringan yang ebih luas. (*).
Editor: Toski Dermaleksana
What's Your Reaction?