Ini Sejarah Hari AIDS Sedunia dan Data Kasus di Kabupaten Malang
Para komunitas peduli AIDS biasanya juga galang dana untuk lawan penyakit itu, kenang orang meninggal dunia karena AIDS, dan menunjukkan dukungan bagi mereka yang masih hidup.
Kabupaten Malang, SJP - Sejak tahun 1988, Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Desember.
Hari AIDS Internasional ini dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan AIDS dan virus penyebabnya, yakni HIV, dengan cara menyebarkan informasi dan bersosialisasi.
Dilansir dari Brittanica.com, hari tersebut melibatkan banyak kegiatan dan acara termasuk pidato, presentasi, rapat umum, atau konser yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya, risiko serta pencegahan HIV/AIDS.
Para komunitas peduli AIDS biasanya juga menggalang dana untuk melawan penyakit tersebut, mengenang orang meninggal dunia karena AIDS, dan menunjukkan dukungan bagi mereka yang masih hidup.
Pita merah sebagai simbol peduli kasus AIDS internasional yang diasosiasikan dengan komitmen melawan AIDS, pun masih menjadi hal yang sering ditemui.
Hari AIDS Sedunia sendiri merupakan peringatan tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan epidemi global AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) dan penyebaran HIV (human immunodeficiency virus).
Hari AIDS Sedunia yang ditetapkan Organisasi WHO pada tahun 1988 itu juga bertujuan memfasilitasi pertukaran informasi antara pemerintah pusat dan daerah, organisasi internasional, serta individu.
Di Tahun itu, diperkirakan 90.000 hingga 150.000 orang terinfeksi HIV,/AIDS.
Dalam dua dekade, lebih dari 33 juta orang hidup dengan infeksi HIV, dan sejak tahun 1981, ketika kasus AIDS pertama dilaporkan, sekira 25 juta orang meninggal karena kasus tersebut.
Lalu, Bagaimana dengan Kasus HIV/AIDS di Indonesia?
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di laman Kemkes.go.id yang dipublikasikan Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Indonesia mencapai 9.901 kasus sepanjang 2022.
AIDS yang merupakan sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) itu menjadikan kebijakan Kementrian Kesehatan gencar bersosialisasi menekankan kesadaran terhadap AIDS.
Hal ini menjadi concern tersendiri untuk mendidik masyarakat tentang HIV/AIDS melalui penyatuan dan dukungan moneter dari Pemerintah khususnya Indonesia.
Penularan HIV/AIDS ini melalui beberapa faktor risiko, diantaranya heteroseksual, homoseksual, biseksual, alat suntik yang tidak steril, perinatal, transfusi darah, dan lainnya.
Berikut merupakan data provinsi dengan pengidap HIV/AIDS di Indonesia menurut BNN.
Berdasarkan data yang dihimpun Kemenkes, tahun 2022 untuk HIV/AIDS menunjukkan capaian target 95-95-95 untuk mengakhiri epidemi HIV tahun 2030 masih belum tercapai.
Target indikator 95 persen orang dengan HIV (ODHIV) untuk mengetahui status HIV-nya baru tercapai 76 persen, sementara target kedua 95 persen ODHIV diobati, dan target ketiga 95 persen ODHIV yang diobati mengalami supresi virus masing-masing baru 41 persen dan 16 persen.
Adapun lima peringkat kasus AIDS tertinggi di Indonesia diuraikan sebagai berikut.
Provinsi Jawa Tengah menduduki urutan pertama sebagai daerah dengan pengidap HIV/AIDS paling tinggi di Indonesia. Sebanyak 1.484 kasus dan 788.506 orang terjangkit HIV.
Untuk Jawa Timur bertengger di nomor 4 dengan 666 orang terinfeksi AIDS dan 663.526 orang terkena HIV setelah papua dengan 858 orang terkena AIDS dan 120.061 orang terkena HIV, dan Bali Sebanyak 851 orang terinfeksi AIDS dan 88.941 orang terkena HIV.
Disusul Jawa Barat sebanyak 629 orang terinfeksi AIDS dan 829.625 orang terkena HIV.
Subkor Subs Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Chairiyah mengatakan, data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menguraikan kasus HIV/AIDS Kabupaten Malang di penghujung tahun 2023 ada 329 kasus dan terakumulasi HIV ada 3887 orang.
"Kasus terus meningkat sejak temuan data tahun pertama 1991 di 22 kasus, per November tanggal 27 kemarin data menunjukkan ada 329 kasus di Kabupaten Malang," ucapnya kepada Suarajatimpost.com.
Artinya, Kabupaten Malang menyumbang separuh kasus HIV Jawa Timur dengan rincian data tersebut. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?