Cerita Penjual Takjil Ramadan Di Jombang, Pendapatan Menurun Dibanding Tahun Lalu
Meja kecil di sela sela pedagang sayur jadi pilihan Aminah Sa'adah (66) untuk menjajakan panganan kebutuhan takjil. Berharap pembeli ramai dan sejumlah pendapat dapat dirinya raih.
Kabupaten Jombang, SJP - Meja kecil disela sela pedagang sayur jadi pilihan Aminah Sa'adah (66) Tahun untuk menjajakan panganan kebutuhan Takjil. Berharap pembeli ramai dan sejumlah pendapat dapat dirinya raih.
Aminah menjadikan Pasar Legi, Jombang sebagai pilihan untuk mengadu nasib berjualan panganan kebutuhan takjil atau berbuka puasa. Terlihat diantaranya berjajar panganan Tape Singkong, Dawet, Agar - agar atau Janggelan, Mutiara, Kolang Kaling dan Jeli.
Untuk mendapat aneka bahan tersebut, Aminah harus mengantri sejak pagi sekali.
Telat sedikit, bahan kulakan habis. Iya, begitulah Aminah sebagai pedagang eceran panganan takjil.
Menurut Aminah, awal Ramadan dagangan panganan untuk Takjil tidak sesuai harapan. Pembeli panganan Takjil cenderung sepi.
"Bulan Ramadan, sepi sekarang ini, jauh dengan yang dulu rame, sekarang sepi," ucap Aminah kepada wartawan, Rabu (20/3/2023).
Aminah mecontohkan, jika pada jualan agar-agar atau Janggelan pada bulan Ramadan tahun lalu bisa menghabiskan sampai 3 ember Janggelan.
"Satu ember sekarang tidak habis. Terkadang setengah ember, atau bahkan satu ember tidak habis," ujarnya.
Pastinya sejalan, semakin banyak barang dagangan terjual maka akan semakin banyak juga nominal uang yang didapat dari penjualan pangan takjil.
"Gak mesti, kadang Rp 150 ribu, kadang Rp 200 ribu. Kalau tahun - tahun yang dulu sampai Rp 500 ribu bisa juga sampai Rp 700 ribu," tandasnya. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?