Cara Unik Warga Cakru Jember Gelar Upacara Kemerdekaan di Situs Peninggalan Sejarah
Kurang lebih 500 warga desa tersebut ikut upacara, mulai dari anak anak hingga dewasa bersatu padu dalam lantunan bait bait kemerdekaan di lokasi peninggalan sejarah tersebut
Kabupaten Jember, SJP - Gegap gempita HUT RI 79 dilakukan dengan berbagai cara untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gigih berjuang hingga Indonesia mempunyai kemerdekaan yang hakiki.
Untuk mengenang jasa para pahlawan, cara luar biasa dilakukan oleh warga Desa Cakru Kecamatan Kencong Jember, yaitu melakukan upacara pengibaran sang saka merah putih di situs peninggalan sejarah bernama Benteng Perlindungan atau Pendem.
Dengan memakai baju sehari hari dan beberapa orang juga pakai baju pahlawan serta pakai baju jaman penjajahan menambah makna mendalam perjuangan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Kurang lebih 500 warga desa tersebut ikut upacara, mulai dari anak anak hingga dewasa bersatu padu dalam lantunan bait bait kemerdekaan di lokasi peninggalan sejarah tersebut.
Salah satu warga, Sawaburohman mengaku sangat gembira bisa ikut upacara bendera, karena hal ini mencerminkan perjuangan yang hakiki.
"Kami pakai baju seadanya, dan ada juga pakai baju adat dan pahlawan, hal ini kita lakukan demi menyambut dan gegap gempita kemerdekaan yang harus kita jaga hingga mati," katanya, Sabtu (17/8).
Di tempat yang sama, Kepala Desa Cakru Heny Indaryati mengaku sangat bangga dengan adanya kegiatan yang ditempatkan di situs Perlindungan ini.
"Bagi kami pemerintahan desa sangat mendukung hal ini, karena selain masyarakat bisa bersatu padu juga ini sebagai sarana pengenalan kepada publik perihal situs sejarah dan anak anak juga sebagai sarana edukasi, kedepan kegiatan ini akan kami tambah meriahkan," ujarnya.
Sementara itu, pihak ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) desa Cakru Baharudin Amad Tiyohadi menyampaikan rasa syukur karena masyarakat yang ikut banyak sekali.
"Alhamdulillah ada kurang lebih 500 peserta dari semua masyarakat dan juga anak didik sekolah dan juga Berbagai pihak. Bagi kami hal ini cukup luar biasa, karena selain bisa mengenalkan sejarah situs perlindungan agar masyarakat paham arti sejarah, makanya untuk upacara kemerdekaan kita taruh ditempat ini," jelasnya.
Tidak hanya masyarakat dan pihak desa serta ketua Pokdarwis, pihak ahli sejarah dan pegiat wisata heritage asal Kecamatan Kencong Yopi Setyohadi juga menjelaskan perihal situs peninggalan sejarah ini.
"Di Kecamatan Kencong Ada 17 situs, pelindungan jepang 6 bangunan dan sruktur luweng 1 di desa Dakru. Ini pada masa perang dunia ke 2 Tahun 1942-1945 fungsinya yaitu tempat perlindungan atau pertahanan, mulai dari bande alit sampai paseban ada 50 dan bertitik pusat ada 17 di kencong dan menghadap ke selatan semua.Pelindugan jepang setingkat batalyon, disalah satu tempat bernama buntai dan pernah digunakan waktu tentara PETA setelah Jepang kalah," jelasnya.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?