BSK Kemenkumham Apresiasi Berbagai Inovasi Lapas Kelas IIB Pasuruan

Kepala Lapas Pasuruan, Ma'ruf Prasetyo Hadianto, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)

24 May 2024 - 14:30
BSK Kemenkumham Apresiasi Berbagai Inovasi Lapas Kelas IIB Pasuruan
Kepala lapas Pasuruan mendapingi salah satu pegawai dari Kemenkumham (foto isbi/sjp)

Kota Pasuruan, SJP — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pasuruan mendapat kunjungan dari anggota Badan Strategi Kebijakan Hukum dan HAM Kemenkumham, yaitu Nevey Varida.

Kunjungan ini didampingi langsung oleh Kepala Lapas kelas II B Ma'ruf Hadianto.

Kepala Lapas Pasuruan, Ma'ruf Prasetyo Hadianto, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). 

"Kami ingin memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan narapidana. Kami juga ingin Lapas Pasuruan menjadi contoh bagi lapas lain di Indonesia," katanya saat ditemui pada Jumat (24/5).

Survei langsung oleh BSK ini merupakan bukti bahwa Lapas Pasuruan berada di jalur yang tepat dalam mewujudkan visinya. Inovasi-inovasi yang diterapkan Lapas Pasuruan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi Lapas lain di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan.

"BSK baru saja melakukan survei langsung ke Lapas Pasuruan untuk melihat secara langsung berbagai inovasi yang telah diterapkan. Tim BSK terkesan dengan berbagai langkah kreatif yang dilakukan Lapas Pasuruan.

Langkah kreatif pertama adalah perbaikan areal dapur menjadi dapur sehat dengan menerapkan sistem cuci, masak, dan saji yang lebih sistematis serta steril.

Kemudian langkah kedua adalah layanan air siap minum untuk seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan.

Langkah ketiga adalah kegiatan pembinaan narapidana dimana Lapas Pasuruan aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan pembinaan bagi narapidana, seperti pelatihan menjahit yang menggandeng pihak ketiga (PT. Behaestex), produksi Handycraft seperti wadah korek, celengan karakter, juga bentuk-bentuk lain seperti burung merak, kapal dsb.

"Inovasi keempat adalah Gerobak Baca Narapidana (ROBANA) yang diciptakan Lapas Pasuruan demi mewujudkan "Melek Literasi" juga sebagai pemenuhan hak-hak Warga Binaan guna mendapatkan infomasi," lanjut Ma'ruf pada Suarajatimpost.com.

Sementara itu, Peneliti BSK Nevey Varida memberikan apresiasi yang tinggi kepada Lapas Pasuruan atas berbagai inovasinya. 

"Lapas Pasuruan merupakan salah satu Lapas terbaik di Jawa Timur dalam hal pembinaan narapidana dan pelayanan publik," ujarnya.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow