BPBD Imbau Warga Berhati-hati Anomali Cuaca Ekstrim di Akhir Bulan April
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim mengatakan, sejatinya musim kemarau sudah mulai pada bulan April sampai September.
Kabupaten Mojokerto, SJP - Potensi curah hujan serta cuaca ekstem di Mojokerto masih relatif cukup tinggi. Meski begitu, BMKG (Badan Meteorologi, Klimoatogi dan Geofisika) memprediksi bahwa sebagian besar wilayah di Indonesia sudah masuk musim pancaroba.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim mengatakan, sejatinya musim kemarau sudah mulai pada bulan April sampai September.
Tapi, cuaca hujan dengan intensitas lebat serta cuaca ekstrem masih terus terjadi hingga sekarang.
"Maka, status status tanggap darurat yang telah ditetapkan Pemkab bisa saja akan diperpanjang nantinya," ucapnya, Jumat (26/4/2024).
Khakim menjelaskan, merujuk data dari BMKG bahwa 18 kecamatan masih berpotensi dilanda hujan hingga beberapa waktu mendatang.
"Potensinya dengan curah hujan 151-200 mm atau kategori lebat berpeluang di wilayah Dlanggu, Kemlagi, Dawarblandong, Jetis, dan Mojoanyar. Untuk, curah hujan 301-400 mm atau kategori ekstrem di wilayah Pacet dan Trawas," terangnya.
Khakim menambahkan, intensitas curah hujan dengan dibarengi cuaca ekstrem disebabkan adanya anomali dan dinamika atmosfer di langit yang terjadi hampir sebagian besar wilayah di Jawa Timur.
"Total sementara, dari tanggal 1 Januari hingga 31 Maret lalu ada 36 peristiwa banjir, kemudian angin kencang dengan 26 kejadian, dan tanah longsor juga terjadi sebanyak 10 kali," lanjutnya.
Khakim pun mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin hingga terbatasnya jarak pandang saat berkendara. (*)
Editor: Rizqi ArdianĀ
What's Your Reaction?