Bondowoso Antisipasi Dini Bencana Hidrometeorologi
Untuk mengantisipasi secara dini terjadinya bencana indrometeorologi di Kabupaten Bondowoso, tim gabungan dari semua unsur menggelar karya bhakti di Desa Curahpoh dan Penambangan Kecamatan Curahrami, Jumat (12/1/2024).
Kabupaten Bondowoso, SJP – Saat ini bencana hidrometeorologi yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan, menjadi atensi pemerintah.
Pasalnya, bencana ini dapat menimbulkan kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi secara dini terjadinya bencana indrometeorologi di Kabupaten Bondowoso, tim gabungan dari semua unsur menggelar karya bhakti di Desa Curahpoh dan Penambangan Kecamatan Curahrami, Jumat (12/1/2024).
Karya bhakti tersebut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto, Dandim 0822, Danyonif 514/R, Pj Sekda, Kalaksa BPBD, Kepala Perangkat Daerah, Forkopimcam Kecamatan Curahdami, dan peserta karya bakti dari berbagai unsur instansi.
Sebelum menggelar bersih-bersih di saluran air, Pj Bupati Bambang Soekwanto, menekankan, agar masyarakat siap siaga dalam menghadapi bencana hidrometereologi, seperti banjir yang bisa mengancam.
“Saya mengapresiasi langkah-langkah preventif yang telah dilakukan oleh pihak terkait, namun upaya ini juga memerlukan sinergi dan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.
Kolaborasi dari semua unsur, kata Bambang Soekwanto, diharapkan bisa terus dipertahankan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, mulai dari kesiapsiagaan sebelum bencana, saat bencana dan pasca bencana.
“Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat membangun kesadaran bersama dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan bencana hidrometereologi yang mungkin terjadi di wilayah kita,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kalaksa BPBD Bondowoso, Dadan Kurniawan menegaskan, karya bhakti kali ini sebagai bentuk antisipasi dini untuk meminimalisasi resiko dan dampak negatif dari bencana yang menimpa masyarakat.
“Diharapkan bisa membuat masyarakat siap siaga dalam mengantisipasi bencana dan menyadarkan masyarakat agar peduli lingkungan. Kami harap masyarakat tidak membuang sampah di saluran-saluran air,” harapnya.
Pelaksanaan karya bhakti ini, kata Dadan, tidak hanya dilakukan di Desa Curahpoh dan Penambangan saja. Nantinya, dirinya ingin ada kegiatan yang sama juga dilakukan di desa lain yang menjadi langganan terjadinya bencana.
“Kami ingin menggelar kegiatan yang sama di desa yang sebelumnya terjadi bencana, seperi Desa Pancoran. Nanti kita akan agendakan dan koordinasikan dengan OPD terkait, agar bisa berkolaborasi dalam karya bhakti seperti ini,” tandasnya.
Selanjutnya Pj. Bupati dan Forkopimda turut serta secara langsung dalam kegiatan karya bakti, bersama-sama dengan para relawan dan warga masyarakat melakukan berbagai kegiatan, seperti pembersihan sungai dan normalisasi saluran air.
Kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk meminimalkan potensi dampak negatif bencana hidrometereologi, khususnya di wilayah Kecamatan Curahdami. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?