Berpotensi Go Internasional, Sri Untari Bakal Siapkan Koperasi Khusus Bawang Merah Probolinggo
Jjika sudah dibuat koperasi khusus produk bawang merah, maka dari awal bahan mentah hingga jadi, bisa maksimal.
Kabupaten Probolinggo, SJP - Potensi bawang merah di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur bukan sekedar mentah saja, namun juga ketika digoreng. Hal ini, memerlukan perhatian khusus bagi para petani bawang merah.
Bahkan, produksi bawang merah Kabupaten Probolinggo menjadi komoditas yang rutin dikirim ke berbagai daerah, bahkan hingga ekspor ke luar negeri.
Hal itu, membuat Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno ikut memberikan perhatian. Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jatim itu menilai perlu ada langkah konkret untuk menaikkan harga jual bawang merah.
"Bawang merah tidak cukup dijual begitu saja, makanya ada produk turunannya yang membuat nilai jualnya makin tinggi. Nah inilah yang harus ditangkap, dengan pendirian koperasi khusus produksi bawang merah dan turunannya," jelas Untari.
Anggota Komisi E DPRD Jatim itu menilai, jika sudah dibuat koperasi khusus produk bawang merah, maka dari awal bahan mentah hingga jadi, bisa maksimal. Apalagi, didukung dengan geliat UMKM yang tengah dilirik oleh masyarakat.
"Dengan begitu, bawang merah khas Kabupaten Probolinggo dan produk turunannya melalui UMKM, bisa go publik, go nasional bahkan internasional dan mendulang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar," ujar Ketua Umum Kopwan SBW ini.
Sebelumnya, istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh mendatangi Kabupaten Probolinggo sebagai rangkaian kampanyenya di Jawa Timur. Atikoh datang pada Jumat pagi (26/1/2024).
Atikoh memastikan program Ganjar Mahfud peduli pada sektor pertanian, pupuk dan UMKM.
Hal itu dilakukan saat pertemuan di lahan pertanian di Desa Kalisalam, Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo.
Kunjungannya bertemu dengan para petani, usai melakukan dialog dengan para pedagang di Pasar Baru Kota Probolinggo.
Dalam kesempatan itu, Atikoh juga mendapatkan keluhan langsung dari petani bawang. Beberapa keluhan itu, antara lain persoalan pupuk yang mahal dan sulit dicari. Termasuk, harga bawang merah dan sektor UMKM.
"Tentunya masukan-masukan itu kita tampung untuk diteruskan ke Mas Ganjar. Sejak awal, Mas Ganjar juga memberikan perhatian penuh pada para petani karena memang sektor ekonomi Indonesia dominan dari sektor pertanian," ucapnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?