BBWS Jatim Mulai Petakan Area Rawan Longsor Sepanjang Sungai di Mojoagung Jombang
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Jatim melakukan tinjauan lokasi terdampak tanah longsor tergerus oleh aliran sungai Catak Banteng di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Jombang
Kabupaten Jombang, SJP - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Jatim melakukan tinjauan lokasi terdampak tanah longsor tergerus oleh aliran sungai Catak Banteng di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Senin (1/4/2024) kemarin.
Koordinator Tim Susur Sungai BBWS Jatim, Fauzan mengatakan, tim dari BBWS Brantas mendapatkan perintah dari pimpinan untuk melakukan survey. Selain itu melakukan susur sungai untuk mendata kerusakan infrastruktur sumber daya air di wilayah tersebut.
"Di lokasi tadi kita didampingi Kepala Dusun dan warga melakukan pengukuran serta pengambilan dokumentasi sebagai bahan laporan cepat kita ke pimpinan," kata Fauzan lewat pesan diterima wartawan, Selasa (2/4/2024).
Pihaknya juga belum bisa merinci kesimpulan dari upaya susur sungai yang dilakukan.
"Laporan cepat masih kita susun untuk disampaikan ke pimpinan agar segera mendapatkan arahan dan petunjuk lebih lanjut," ucapnya.
Sementara itu Joko Fattah Rochim, Ketua Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) yang mengawal warga terdampak longsor tanah bibir sungai Catak Banteng membenarkan upaya BBWS itu.
Tim dari BBWS sebanyak 6 orang melakukan tinjauan lokasi. Tim membawa alat ukur, meteran tembak, foto dokumentasi dan juga Drone.
"Pendataan juga sudah dilakukan, mulai dari wilayah sebelah timur sampai ke barat. Terdapat 40 Kepala Keluarga (KK) tinggal sepanjang bantaran sungai yang tanahnya tergerus,” ungkap Fattah.
Setelah upaya penelusuran oleh Tim BBWS faktor penyebab besarnya volume air sungai penyebab abrasi di sungai Catak Banteng, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Jombang.
Warga menunjukkan jika dibagian hulu sungai ada sudetan dari arah sungai Kandangan Desa Gambiran. Sudetan mengalir ke Utara dan dibuang ke Selatan.
Aliran sungai dari Kecamatan Bareng ada sudetan masuk ke Desa Gambiran bertemu aliran Kali Guntung.
"Pertemuan aliran dari berbagai sungai dan sudetan akibatkan kali Catak Banteng di Kademangan tidak mampu menampung tingginya debit air," terangnya.
Pihak BBWS akan mengukur lokasi terdampak longsor. Langkah terdekat akan diselesaikan dengan urukan atau pelengsengan. Pilihan pindah sangat tidak relevan karena butuh biaya besar.
“Tahun ini rencananya akan dikerjakan oleh BBWS, bendungan-bendungan itu tidak berfungsi. Bendungannya ada masuk ikut Mojowarno. Jadi perbatasan antara desa Gambiran dengan desa yang ada di Mojowarno itu. Akan di kerjakan tahun ini untuk rumah warga itu tadi,” pungkasnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?