Bawa Indonesia ke Level Dunia, Karya Siswa Lotus Art Courses Terpilih Dalam Pameran Lomba Internasional
I Putu Mahendra selaku founder sekaligus salah satu guru di Lotus Art Courses mengungkapkan rasa bangganya, yang mana bagi Putu pencapaian ini menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia mampu untuk bersaing di kompetisi level dunia.
Surabaya, SJP - Lotus Art Courses kembali membawa anak didiknya mengukir prestasi di bidang seni dalam lomba tingkat internasional, tepatnya pada kompetisi bertajuk "5th International Children's Art Competition Mini restArt 2023 - Serbia" yang diikuti oleh total 5.943 Karya dari 34 Negara di Dunia.
Pemilihan karya terbaik dalam lomba tersebut terbagi menjadi 2 kategori, yakni Kategori Juara Utama dengan total 120 karya terpilih, kemudian kategori Karya yang lolos untuk dipamerkan dengan total 835 karya terpilih, dan 8 diantaranya ialah karya dari siswa Lotus Art Courses.
I Putu Mahendra selaku founder sekaligus salah satu guru di Lotus Art Courses mengungkapkan rasa bangganya, yang mana bagi Putu pencapaian ini menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia mampu untuk bersaing di kompetisi level dunia.
"Sayang memang masih belum ada siswa Lotus Art Courses yang meraih penghargaan Kategori Juara Utama," ujar Putu, Senin (22/4/2024).
"Namun untuk kategori karya yang lolos untuk dipamerkan, beberapa siswa Lotus Art Courses ada yang berhasil meraih penghargaan dan itu merupakan pencapaian yang patut diapresiasi," imbuhnya.
8 siswa Lotus Art Courses yang karyanya berhasil lolos untuk diikutkan dalam pameran 5th International Children's Art Competition Mini restArt 2023 - Serbia diantaranya ialah:
- Adinata Manyakori (Selected International Exhibitors)
- Matthew Ethan W (Selected International Exhibitors)
- Odilia Kinar (Selected International Exhibitors)
- Quincy Balfour (Selected International Exhibitors)
- Raisya Kayla W (Selected International Exhibitors)
- Anggita Rastriary (Selected International Exhibitors)
- Joyce Zerlina (Selected International Exhibitors)
- Aqilah Arrad (Selected International Exhibitors)
"Selamat atas prestasi yang membanggakan ini, telah membawa nama Indonesia dan karyanya diakui di level Dunia," tandas Putu.
8 siswa Lotus Art Courses itu juga mendapatkan piagam yang diserahkan langsung oleh Putu di Lotus Art Space yang terletak di jalan Embong Tanjung, Surabaya.
Namun beberapa siswa ada yang tidak hadir dalam penyerahan tersebut dikarenakan berasal dari luar kota dan ada yang memang sedang berhalangan.
Pasca seremoni penyerahan penghargaan, Tim Suara Jatim Post sempat mewawancarai beberapa anak peserta lomba yang hadir bersama orangtunya, salah satunya adalah murid kelas 1 di SD Katholik Santa Clara, yakni Adinata Manyakori.
"Kita sebagai orangtua pastinya senang kalau Adin ada prestasi, kota ikutkan dia lomba itu untuk melatih kepercayaan diri Adin dan tidak pernah menargetkan dia harus menang, intinya berikan usaha terbaik," ujar Ibu dari Adinata, yakni Maria.
Maria menjelaskan bahwa anaknya tidak merasa tertekan selama mengikuti lomba tingkat internasional tersebut, selain karena ini bukan lomba pertamanya, juga karena memang keseharian Adin memang suka menggambar.
Adin, anak yang masih berumur 7 tahun itu sempat menjelaskan bahwa di kompetisi itu dirinnya menggambar biota laut, seperti gurita, bintang laut dan tidak terlewat hewan favoritnya yaitu ubur-ubur.
"Aku suka ubur-ubur karena gerakannya bagus seperti menari, terus setelah menang ini aku mau dapat hadiah mainan," celetuk Anak itu dengan lugu, mengundang tawa tim Suara Jatim Post juga ibu dari Adin.
Maria sebagai orangtua dari anak yang memiliki cita-cita menjadi Dokter Ortopedi seperti ayahnya itu berharap setelah mengikuti lomba ini, putranya tetap semangat mengikuti lomba lainnya agar kemampuan menggambarnya bisa terus berkembang.
Kemudian adapun Sisilia, ibu dari Matthew Ethan W yang ikut hadir dalam penyerahan piagam putranya ini membagikan cerita bagaimana Matthew yang mengikuti lomba keduanya ini ternyata memiliki ADHD (Attention-Deficit / Hyperactivity Disorder).
"Matthew ini punya rentan fokus yang pendek untuk kegiatan lain, namun dari kecil jika menggambar itu bisa duduk sampai 2-3 jam, jadi dengan ikut lomba ini juga untuk menekuni hobinya," terang Sisilia.
"Di lomba kali ini Matthew menggambar tentang dunia terbalik, jadi ada 2 dunia dimana bagian atas digambarkan dengan hiruk pikuk Kota, asap kendaraan dan gedung, sedangkan disisi sebaliknya digambarkan pemandangan indah seperti gunung dan sungai," bebernya.
Meski telah berhasil meraih pencapaian yang membanggakan, Sisila merasa masih banyak yang bisa dikembangkan dari hobi anaknya, dan berharap Matthew bisa memenangkan lebih banyak penghargaan kedepannya.
Masih dilokasi yang sama, salah satu anak didik Lotus Art Courses yang sudah sering mendapat penghargaan yakni Anggita Rastriary juga kembali memberikan karya terbaiknya dalam kompetisi kali ini.
"Tentu saya bangga kepada diri sendiri karena bisa bikin bangga orangtua juga," ucap siswi SMPN 52 Surabaya itu.
Anak berusia 14 tahun itu mengaku tantangan yang dihadapi kali ini adalah pembagian waktu, karena perlombaan kali ini berlangsung berbarengan dengan momen ia melaksanakan ujian sekolah.
"Kedepannya saya harap dengan lolos di pameran lomba ini bisa memotivasi teman-teman yang lain untuk tetap mengasah kesenangannya dan mau ikut lomba agar punya semangat untuk maju," pungkas anak berprestasi itu.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?