Banyak Petahana Tumbang di Pilkades Serentak Banyuwangi
Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi mengatakan, kegagalan dalam pemilihan tidak boleh menjadi akhir dari perjalanan politik cakades. Sebaliknya, dia berpesan, kesuksesan dalam kepemimpinan desa dapat dicapai dengan berbagai cara, bukan hanya melalui pemilihan.
Kabupaten Banyuwangi, SJP - Pilkades serentak di 51 Desa di Banyuwangi usai digelar pada Rabu (25/10/2023) kemarin.
Perhitungan sementara, dalam pesta demokrasi itu banyak petahana yang tumbang. Hasil penulusaran suarajatimpost.com ada sekitar 20 petahana yang keok.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banyuwangi, Ahmad Faisol mengatakan, dinas telah menerima kabar banyaknya petahana yang tumbang. Kendati demikian, dinas belum memiliki data rincinya.
"(Fenomena Petahana kalah) itu yang sementara kami terima. Tapi hitungan belum resmi gambarannya. Yang resmi nanti laporan dari BPD yang sudah menetapkan calon terpilihnya," kata Faisol, Kamis (26/10/2023).
Ia mengatakan, pasca pencoblosan ada beberapa tahap yang masih harus dilakukan oleh panitia pilkades. Berdasarkan jadwal tahapan pilkades proses penetapan berlangsung pada 26 Oktober hingga 15 November.
Proses akan dilanjutkan dengan pengesahan pada 16 November hingga 15 Desember. Setelahnya, proses pelantikan dijadwalkan antara 16 Desember 2023 hingga 15 Januari 2024.
Hingga saat ini, Faisol menyebut, tak ada hambatan dan kendala usai pelaksanaan pilkades. Pihaknya belum menerima adanya laporan-laporan permasalahan.
"Kita tunggu saja sampai batas waktu yang telah ditentukan, nanti apakah ada permasalahan yang ada di desa," tambah dia.
Jika terdapat permasalahan, penyelesaian akan dilakukan secara bertingkat. Mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.
"Yang jelas kalau ada permasalahan dilakukan secara bertingkat upayanya penyelesaiannya. Mulai BPD, panitia kecamatan, baru jika tidak bisa diselesaikan di tingkat kecamatan, bisa disampaikan pada panitia tingkat kabupaten," kata Faisol.
DPMD berharap, pesta demokrasi di tingkat desa itu akan terjaga kondusivitasnya. Sehingga pemilihan kades bisa berlangsung dan berakhir secara damai dan gembira.
"Harapan kami ini tidak menjadi potensi konflik, melainkan keanekaragaman ini menjadi potensi bagaimana kepala desa yang terpilih dan sudah dilantik nantinya bisa mengayomi semua, baik yang memilih dan tidak," ucap dia.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi, Irianto meminta masyarakat untuk sama-sama menjaga kondusifitas pasca pilkades ini.
Ia mengucapkan selamat kepada kades terpilih dan percaya mereka akan membawa perubahan positif, kemajuan, dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Sedangkan untuk cakades tak terpilih, politisi PDI Perjuangan ini meminta agar jangan berkecil hati. Baginya, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
"Kami menghargai usaha keras dari semua calon kepala desa yang telah berpartisipasi dalam pemilihan ini. Pilkades adalah bagian dari demokrasi, dan keberhasilan atau kegagalan adalah hal yang biasa dalam kontestasi politik," ucap Irianto.
Ia menambahkan, kegagalan dalam pemilihan tidak boleh menjadi akhir dari perjalanan politik cakades. Sebaliknya, dia berpesan, kesuksesan dalam kepemimpinan desa dapat dicapai dengan berbagai cara, bukan hanya melalui pemilihan.
"Cakades yang tidak terpilih masih memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat desanya," ungkap Irianto.
Irianto menekankan pentingnya berpikir jauh ke depan dan terus bekerja untuk kesejahteraan desa tanpa harus terpaku pada hasil pemilihan.
"Kita semua ingin yang terbaik untuk Banyuwangi, dan itu bukan hanya tanggung jawab cakades terpilih, tetapi juga seluruh elemen yang ada di desa," tegasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?