Bank Jatim Salurkan Kredit Resi Gudang ke PG Rajawali I Serap Produksi Gula Optimal
Bank Jatim Salurkan Kredit Resi Gudang ke PG Rajawali I Serap Produksi Gula Optimal.
SURABAYA, SJP - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) resmi salurkan pembiayaan kredit resi gudang ke PT Pabrik Gula Rajawali I sebesar Rp 150 miliar, ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit resi gudang oleh SEVP Korporasi, Sindikasi, dan kelembagaan bankjatim, Koerniawan Prijambodo dan Direktur Utama PG Rajawali I, Daniyanto.
Sinergitas dua korporasi itu, diungkapkan Direktur Operasi bankjatim, Arif Suhirman bahwa komitmen Bank Jatim sebagai mitra strategis pemerintah siap mendukung BUMN maupun anak perusahaannya tetap tumbuh dan berkembang bersama melalui fasilitas layanan kredit produk Bank Jatim, Senin (14/10/2024).
Kegiatan penandatanganan disaksikan langsung Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah bankjatim R. Arief Wicaksono, Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto, dan Direktur Operasi Bank JatimArif Suhirman.
Tujuannya, sebut Arif, mendorong produksi gula dalam negeri dan mampu menyerap hasil panen tebu pada periode giling yang telah ditetapkan melalui skema pembiayaan standby resi gudang dengan besaran plafon kredit sebesar Rp 150 miliar untuk komoditas gula kristal putih.
"Pembiayaan untuk PG Rajawali I ini menggunakan jenis kredit standby resi gudang untuk komoditas gula kristal putih dengan plafon kredit sebesar Rp 150 miliar. Kami berharap pemberian fasilitas kredit ini mendorong produksi gula dalam negeri dan mampu menyerap hasil panen tebu pada periode giling yang telah ditetapkan," terangnya.
Menurut Arif, dengan adanya fasilitas kredit resi gudang ini, hasil panen petani diharapkan dapat terserap dengan harga optimal pasar. Sehingga dapat sejahterakan para petani tebu lokal.
"Kami sebagai lembaga perbankan senantiasa terus berpartisipasi sebagai penggerak roda perekonomian di Jawa Timur. Melalui sistem resi gudang Bank Jatim sebagai wujud upaya fasilitas pemberian kredit bagi dunia usaha dengan agunan inventori atau barang yang disimpan di gudang. Sehingga sistem resi gudang dapat bermanfaat dalam menstabilkan harga pasar dengan memfasilitasi cara penjualanyang dapat dilakukan sepanjang tahun," urainya.
Adapun resi gudang merupakan instrumen yang memberdayakan petani, di mana komoditi yang dihasilkan mampu memberikan nilai ekonomis dalam bentuk nilai penjaminan, yang dapat diperguna kan untuk memperoleh kredit dari bank maupun lembaga keuangan non bank dengan tingkat bunga yang rendah.
Melalui sistem resi gudang diharapkan petani, kelompok tani, koperasi, dunia usaha kecil dan menengah Indonesia dapat meningkatkan produktivitasnya.
Sehingga hal ini bermuara pada meningkatnya daya saing mereka di perekonomian nasional dan lebih jauh lagi di pasar dunia.
Sementara itu, Daniyanto juga mengucapkan terima kasih yang se besar-besarnya kepada Bank Jatim yang telah memberikan dukungan finansial melalui fasilitas kredit resi gudang sebesar Rp 150 miliar.
"Ini adalah wujud nyata dari sinergi antara sektor industri dan perbankan dalam mendorong kesejahteraan petani tebu. Semoga dengan ditandatanga ninya perjanjian ini, kita semua bisa segera menyaksikan dampak positif dari proyek ini terhadap ketahanan pangan nasional, terangnya. (***)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?