Bale Branti, Bumdes Dengan Omset Rp 500 Juta Sebulan
Pada hari hari biasa, omset Bale Branti ini antara Rp 200 juta hingga Rp 300 juta sebulan. Bahkan di momen liburan omsetnya mencapai Rp 500 juta.
Kota Madiun, SJP - Siapa bilang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tidak bisa maju? Nyatanya, sebuah usaha kuliner di Dusun Branti, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, bisa meraup untung hingga ratusan juta sebulan.
Usaha kuliner Bale Branti yang mengusung tema tea art and culture ini, merupakan usaha milik BUMDes yang dalam operasionalnya terbilang memberdayakan seluruh masyarakat desa setempat.
"Disini kita melibatkan masyarakat secara langsung, untuk berkolaborasi, sehingga membawa manfaat bagi seluruh warga," kata Hari Sudibyo, pengeola Bale Branti, Selasa (3/10/2023) slumbari.
Untuk sektor kuliner, Bale Branti menghadirkan menu khas Dusun Branti, seperti Sego (nasi) Kumbokarnan, yakni menu yang biasa disuguhkan warga Branti saat hajatan.
"Ada juga sego rewangan, yang biasanya disuguhkan buat tetangga yang rewang (membantu) orang yang punya hajat. Dan sego tani rukun, adalah menu yang biasanya buat dikirim ke petani yang ada di sawah yang menggunakan rantang susun. Kita mengangkat menu menu khas yang memang sudah ada sejak dulu. Semacam kita bernostalgia pada jaman kakek kita dulu waktu disawah," jelasnya.
Dikatakan Hari, semua yang bekerja di Bale Branti adalah warga sekitar dan tidak ada satupun dari daerah lain.
"Sudah sekitar 8 tahun usaha ini ada, dan selalu melibatkan warga sekitar. Meski milik desa, setiap tahun kami juga setor ke desa sebagai sewa lahan, selain itu jika ada kegiatan di desa kita selalu memberikan kontribusi berupa apapun. Misalnya acara agustusan," katanya.
Potensi alam yang ada di lereng Gunung Lawu ini juga menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai daerah, untuk datang ke desa ini. Yakni dengan berkolaborasi dengan komunitas Kemuning Jeep Advanture (KJA).
"Adanya destinasi wisata disekitar sini (Branti) kita berusaha untuk membuat paket-paket wisata. Misalnya dengan KJA kemudian pengunjung kita ajak ke Kemuning Skyhills (jembatan kaca) kemudian melalui track off road yang dibuat sendiri oleh komunitas KJA," tambahnya.
Pada hari hari biasa, omset Bale Branti ini antara Rp 200 juta hingga Rp 300 juta sebulan. Bahkan di momen liburan omsetnya mencapai Rp 500 juta.
"Kita juga memberikan kompensasi bagi warga misalnya untuk perbaikan jalan. Karena adanya aktivitas lalu lalang kendaraan jeep misalnya," tambahnya lagi.
Kerjasama serta menejemen yang tepat membuat usaha Bale Branti berkembang cepat hingga mampu mendongkrak perekonomian warga sekitar.
"Ini usaha bersama masyarakat, harus membawa manfaat bagi masyarakat," pungkasnya.
Didukung dengan konsep dan kondisi alam, banyak juga dari kalangan artis dan musisi memilih Branti sebagai lokasi shooting. Ataupun untuk pemotretan. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?