Atasi Dampak Kekeringan, BPBD Bondowoso Dropping Air Bersih, Tandon dan Jerigen
BPBD tidak hanya mendropping air bersih ke wilayah kekeringan, tetapi juga menyalurkan tandon air berkapaistas 1.200 liter, tandon lipat dan jerigen di beberapa wilayah pada bulan Agustus 2024 lalu.
BONDOWOSO, SJP – Kemarau berkepanjangan yang terjadi di Kabupaten Bondowoso, membuat berbagai wilayah di Bumi Ki Ronggo terdampak kekeringan dan kesulitan pasokan air bersih.
Kurangnya kebutuhan air bersih ini sudah mendapat atensi khusus dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan mengirimkan air bersih ke wilayah kekeringan sejak bulan Juli 2024.
Bahkan, BPBD tidak hanya mendropping air bersih ke wilayah kekeringan, tetapi juga menyalurkan tandon air berkapaistas 1.200 liter, tandon lipat dan jerigen di beberapa wilayah pada bulan Agustus 2024 lalu.
Tandon tersebut disalurkan untuk menampung pasokan air bersih dari BPBD. Sehingga, mampu mencukupi kebutuhan air bersih warga. Salah satunya warga di Dusun Maronggi Desa Batu Ampar Kecamatan Cermee.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo menjelaskan, hingga saat ini selain tandondan jerigen, yang masih terus dilakukan adalah pengiriman air menggunakan dua armada yang berisi masing-masing 5 ribu liter air.
Bantuan air bersih itu disalurkan ke warga terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih. Karena, sebelumnya warga harus membeli air seharga 5 ribu per jerigen setiap hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Karena memang tidak ada air sama sekali. Jadi setiap hari kita mengeluarkan dua tangki masing-masing berisi 5 ribu liter,” katanya saat dikonfirmasi suarajatimpost.com, Rabu (9/10/2024).
Dropping air bersih sudah dilakukan BPBD sejak bulan Juli 2024, dengan jumlah 10 ribu liter yang alokasikan kepada 13 desa di 8 kecamatan yang masuk dalam siaga darurat bencana kekeringan.
Di antaranya yakni, Kecamatan Maesan, Desa Sumber Anyar, Kecamatan Pakem, Desa Gading Sari dan Patemon, Kecamatan/Desa Wringin, Kecamatan Tegalampel, Desa Purnama dan Klabang.
Kemudian, Kecamatan Klabang, Desa Blimbing, Karang Anyar, Leprak, Kecamatan Prajekan, Desa Walidono, Kecamatan Botolinggo, Desa Klekehan dan Botolinggo, Kecamatan Cermee, Desa Batu Ampar.
“Bantuam air bersih ini bersumber dari APBD kabupaten untuk satu bulan, tiga bulan dari APBD Provinsi, dan sisanya dari APBN,” jelas Sigit Purnomo yang juga mantan Kepala Diskoperindag Bondowoso ini.
Seperti diketahu, BPBD juga membangun 6 sumur bor dan pembangunan tandon di empat lokasi untuk menanggulangi bencana kekeringan di daerah rawan.
Bahkan, BPBD juga sedang mengajukan anggaran air bersih ke pemerintah pusat agar dapat mengoptimalkan pengiriman ke seluruh wilayah yang terdampak bencana kekeringan. (*)
Editor : Ali Wafa
What's Your Reaction?